Soal lini tengah dan lini depan sebenarnya 50-50. Ada kalanya lini depan mereka tajam dan ada kalanya buntu. Bahkan, keberadaan Ozil juga menjadi nilai negatif bagi Arsenal, karena mereka tidak memiliki pelapis yang sepadan.
Soal kualitas, Jack Wilshere cukup bagus. Tetapi soal daya tahan, dia sangat rapuh, alias mudah cedera. Begitu pula dengan Aaron Ramsey. Dialah yang sebenarnya sering menjadi tumpuan di lini tengah Arsenal.
Namun, seperti pemain khas Britania Raya (Inggris, Skotlandia, dan Wales), pemain tengahnya tidak begitu kreatif. Hanya, mereka patut diakui memiliki kemampuan mencetak gol yang bagus.
Kalau pemain tengahnya memilih peran mencetak gol, lalu siapa yang akan menyuplai bola? Itulah yang kemudian menjadi 'PR' bagi Arsenal saat itu atau selama Ozil di Emirates Stadium. Ada pemain kreatif tapi minim pencetak gol ulung, termasuk pelapis Ozil.
Permasalahan itu kemudian dicoba diselesaikan dengan mendatangkan Pierre-Emerick Aubameyang dari Borussia Dortmund. Sebenarnya bagus, tetapi pemain yang baru datang pasti butuh adaptasi.
Keberadaan Alexandre Lacazette--sebelum ada Aubameyang--sebenarnya juga bagus. Tetapi, ia mulai sering menjadi striker utama di Arsenal. Tidak seperti saat di Olympique Lyon yang berperan sebagai pemain bebas di belakang striker.
Artinya, penempatan pemain juga menjadi permasalahan di Arsenal yang membuat performa pemain yang bertipikal pelayan seperti Ozil juga bingung. Siapa yang harus dia layani?
Dari situlah kemudian mulai terlihat penurunan performa Ozil. Sebenarnya bukan karena dia tidak mampu bermain seperti saat di Real Madrid, tetapi karena dia juga harus bermain sebagai pemain bertahan.
Sebagai pemain yang mampu menghasilkan 29 asis dalam satu musim di La Liga (2012-13), jelas terlihat aneh jika lebih banyak diminta membuat statistik tekel dan sapuan di Arsenal. Itu bukan tugas dia. Itu tugasnya Granit Xhaka.
Namun, begitulah kenyataannya. Ozil mulai sering dikritik karena jarang membantu pertahanan. Puncaknya, pada musim 2020-21 ia dicoret dari daftar pemain Arsenal di semua kompetisi.
Sejak itulah Ozil mulai diisukan hengkang dari Arsenal. Beberapa klub mulai terlihat mendekat, baik dari Serie A (Italia), Major League Soccer (AS), hingga SuperLig (Turki). Nama terakhir terlihat lebih dekat dan mengerucutkan satu klub yang siap memindahkan Ozil dari London Utara ke Istanbul, yaitu Fenerbahce.