Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ibu Tetap "Santuy" Ketika Saya Mendengar Lagu "Tenda Biru"

9 Januari 2021   17:22 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:24 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya senang pernah mendengar lagu-lagu 90-an. Gambar: Pexels/Andrea Piacquadio

Itu yang sebenarnya bisa menjadi awal keresahan orang tua masa kini, karena terbatasnya lagu anak-anak. Tetapi, bukankah orang tua masa kini lebih melek informasi?

Manfaatkan gadget yang dimiliki untuk mengeruk informasi kontekstual. Gambar: Pexels/Matilda Wormwood
Manfaatkan gadget yang dimiliki untuk mengeruk informasi kontekstual. Gambar: Pexels/Matilda Wormwood
Saya mengatakan itu, karena zaman sekarang informasi bisa didapatkan lewat internet. Saat kita menyalakan data dan membuka media sosial saja sudah pasti akan menemukan satu-dua informasi. Entah penting atau tidak. Tetapi, sudah jelas bahwa akan ada informasi yang selalu kita dapatkan setiap hari.

Berbeda dengan dulu, yang saya tahu bahwa ibu saya harus berlangganan koran dan majalah mingguan demi tetap tersambungnya rantai informasi. Atau, paling maksimal memperoleh informasi dari radio. Bagaimana dengan televisi?

Keluarga saya pernah dalam 1 dekade lebih tidak memiliki tv. Jadi, ketika sekarang saya jarang menonton tv, bukan karena saya ikutan tren anak muda masa kini yang memang sudah menjauh dari tv. Tetapi, karena saya memang sudah biasa tidak menonton tv.

Bagaimana saya bisa mengetahui hiburan aktual saat itu? Dan bagaimana saya bisa tetap menonton siaran sepak bola? Itu di lain waktu akan saya ceritakan.

Intinya, dari pola asuh ibu saya terhadap musik, dapat disimpulkan bahwa kunci dari mendidik anak termasuk dalam hal memperkenalkan jenis hiburan ke anak tidak lepas dari aliran pengetahuan. Kalau orang tuanya melek dan mampu menularkan informasi ke anaknya, pasti anaknya tidak akan menyimpang jauh dari koridor usianya.

Justru, saya baru mulai sedikit dibatasi selera mendengarkan musik saya saat remaja. Mengapa demikian?

Karena, di masa itulah anak mulai mencari jati diri dan panutan. Semakin sering anak remaja itu mendengarkan musik tertentu, maka ia akan mencoba membuat kepribadian yang sesuai dengan musik yang ia dengarkan.

Maka dari itu, kalau anak kelas 1-3 SD sudah menyanyikan lagu viral yang melampaui batas usianya, sebaiknya tidak perlu langsung panik. Karena, di masa itu anak-anak hanya sekadar menyanyi tanpa sepenuhnya menyadari apa yang ia nyanyikan, bahkan bisa lupa seiring berjalannya waktu.

Justru, ketika di masa remajalah anak akan sadar dan mencoba mempraktikkan musik/lagu yang ia sukai. Ketika hal itu terjadi barulah orang tua patut ikut campur. Setidaknya untuk melakukan perbincangan dua arah.

Ketika remaja dan masih menyukai lagu Peterpan--walau sang vokalisnya dicomot polisi, saya pun harus melakukan "pembelaan" terkait selera lagu saya. Memang, pernyataan saya tidak sepanjang tulisan ini. Saat itu saya hanya cukup bilang, "saya suka lagunya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun