Mungkin kita bisa menganggap Start Up sangat berkaitan dengan kehidupan masa kini. Tetapi, kita juga perlu memikirkan bagaimana kira-kira kehidupan ke depan jika kita sangat bergantung dengan teknologi yang semakin canggih.
Ini sebenarnya juga cukup terkait dengan topik tentang Google--yang mungkin dapat menghilang di masa depan--beberapa waktu kemarin. Jika hal itu memang terjadi, apakah kehidupan manusia akan kacau?
Jika merujuk pada kisah di Ambergris, sepertinya kita tidak akan kesulitan untuk hidup tanpa Google. Karena, sudah pasti ada penggantinya, dan tentu--punya potensi--akan lebih hebat daripada Google.
Atau, ada kemungkinan lain, yaitu kehidupan kita akan kembali menjadi manusia primitif yang hanya mengandalkan sisa-sisa kemampuan/pengalaman, baik dalam berpikir hingga upaya bertahan hidup. Bahkan, jika merujuk langsung pada cerita di Ambergris, kita juga diperlihatkan tentang kehidupan manusia yang takpernah puas dengan apa yang sudah dimiliki.
Artinya, siklus kehidupan kita walau sudah semakin canggih tetap akan berkutat pada ketidakpuasan. Mereka yang hanya bisa hidup di gorong-gorong ingin hidup nikmat di tempat yang aman. Tetapi, mereka yang sudah hidup serba mudah di tempat yang aman, ternyata juga ingin melihat dunia luar yang sebenarnya.
Artinya, walau serial ini berlatar waktu "sedikit" jauh di depan, ternyata itu masih memberikan keterikatan dengan pola hidup manusia saat ini. Itulah yang membuat saya ingin merekomendasikan ke pembaca.
Pembaca juga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk maraton menonton miniseri ini. Tetapi, saya yakin bahwa pembaca akan banyak menemukan nilai-nilai yang ada di Ambergris, yang menurut saya setara dengan menonton 16 episode serial drakor lainnya.
Jadi, kalau belum menontonnya, saya sarankan untuk menonton Ambergris. Kalau sudah, saya harap pembaca dapat memberikan tanggapan terkait kesannya setelah menonton miniseri tersebut di komentar.
Oiya, tentu saya berikan rincian tentang Ambergris sebagai penutup tulisan ini.