Tahun ini adalah proses saya untuk itu. Mengapa?
Karena, tahun ini sangat kompleks. Khususnya bagi saya ketika berkecimpung di Kompasiana.
Saya mulai harus belajar mengelola waktu dalam menulis apa yang saya sukai dan kurang saya sukai. Ini sangat berkaitan dengan adanya kebijakan menulis dengan topik pilihan di Kompasiana.
Sebenarnya, itu tidak harus dituruti. Tetapi, kalau ingin mendapatkan peluang untuk memperoleh 'hadiah' yang berlipat ganda, kenapa tidak?
Tetapi, sebenarnya juga bukan hanya itu yang saya kejar. Bukannya naif, tetapi memang ada satu hal yang tidak kalah penting ketika saya menulis tentang topik pilihan. Menemukan dan mempelajari hal baru.
Setahu saya itu adalah kodratnya seorang penulis. Menjadi penulis mungkin dianggap ringan, karena tidak perlu membentuk tubuhnya berotot, atau juga tidak perlu terlihat seperti seniman yang bisa memberikan pemandangan visual lewat fisik dan karyanya.
Tetapi, menjadi penulis wawasannya harus sangat luas. Kalau bisa selalu selangkah di depan para praktisi. Bukan berarti akan memintari orang lain, tetapi agar penulis bisa selalu memahami keadaan dan beradaptasi dengan situasi di sekitarnya.
Itulah yang saya sukai ketika mulai dapat belajar menulis berdasarkan topik pilihan. Ini bukan soal idealistis dan realistis. Ini soal kemauan belajar hal baru.
Berhubung saya masih muda dan belum punya anak, maka saya manfaatkan untuk banyak belajar, khususnya terhadap hal-hal baru. Dan, itu bisa saya lakukan seraya menulis.
Soal bagaimana saya nanti ketika sudah jadi bapak-bapak, biarkan saya versi nanti yang menjawabnya. Semoga pembaca sabar, ya.
Setelah poin ketiga yang panjang, saya masih punya beberapa poin lain yang bisa saya dapatkan saat menulis di Kompasiana tahun ini.