Mereka mungkin memang sudah bebas. Tetapi, siapa tahu pakaiannya atau apanya yang ada di sekitar pemain yang sudah vaksin tersebut tetap bisa menjadi perantara penularan covid-19 ke pemain atau orang yang belum vaksin.
Selain itu, jika nantinya pelaku sepak bola mendapatkan prioritas vaksin, sebaiknya mereka tetap peduli dengan kesehatan sosial-lingkungannya. Mereka tetap harus memastikan lingkungan sosialnya tidak menjadi wahana penyebaran virus.
Dua diantaranya adalah tempat latihan dan stadion. Pihak PT. LIB dan PSSI--yang sebenarnya juga pelaku sepak bola--tetap harus mengawasi situasi di sekitar para pelaku sepak bola Indonesia.
Karena, kedatangan vaksin ini masih bertahap. Sehingga, keadaan negeri ini pun belum bisa 180 derajat berubah menjadi kondusif.
Hanya, jika para pelaku sepak bola mendapatkan pertimbangan yang lebih baik untuk mendapatkan vaksin dengan segera, maka ada harapan bahwa mereka juga bisa lebih siap untuk memperkuat timnas negaranya masing-masing. Karena, pada akhirnya arahnya akan ke sana.
Jadi, kita lihat saja nanti apakah pelaku sepak bola mendapatkan jatah vaksin lebih cepat atau lebih lambat. Tapi, semoga itu tidak memengaruhi tekad mereka untuk kembali beraksi di lapangan sesegera mungkin, dan tetap sehat.
Selamat datang, Sinovac!
~ Malang, 8 Desember 2020
Deddy Husein S.
Terkait:
Instagram, Sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Kumparan.com, Detik.com, Jawapos.com, Kompas.com 1, Kompas.com 2, Kompastv.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H