Pertandingan keempat fase grup pada hari kedua terdapat laga besar, yaitu Inter Milan vs Real Madrid (26/11). Kedua tim tersebut memiliki misi yang sama, mencari kemenangan untuk mengamankan posisi di grup.
Meskipun, mereka sebenarnya sama-sama favorit untuk lolos dari babak grup, ternyata hal itu tidak mudah. Keduanya sangat kesulitan menghadapi kompetitor grup, yaitu Borussia Monchengladbach dan Shakhtar Donetsk.
Itulah mengapa, duel ini sangat menentukan. Khususnya bagi Inter Milan, mereka harus menang agar dapat membalas kekalahan di pertemuan pertama. Jika menang, mereka akan lebih besar peluangnya untuk lolos daripada jika kalah di laga ini.
Sedangkan bagi Real Madrid, mereka butuh kemenangan untuk memperingan tugas mereka di laga-laga selanjutnya. Mereka pun diharapkan tampil lebih baik, dan mengulangi hasil positif di pertemuan pertama.
Laga pun dimulai dengan penyajian permainan yang berbeda dari kedua tim. Sedikit di luar dugaan, Real Madrid lebih mengambil inisiatif daripada Inter.
Namun, keputusan skuad asuhan Zinedine Zidane itu tergolong tepat. Mereka harus melakukan itu agar tidak seperti kejadian dramatis saat bermain di laga kandang sebelumnya.
Jika ingin menang di laga tandang, Real Madrid memang harus bermain seperti babak pertama. Lebih sering menempatkan bola di area pertahanan lawan, yang artinya memperbesar risiko pemain lawan untuk membuat kesalahan.
Pada sisi lain, itu akan meminimalisir adanya kesalahan di lini belakang timnya. Apalagi, di laga ini Real Madrid tanpa Sergio Ramos, maka ada bayang-bayang jika mereka akan kesulitan bermain tenang dan terorganisir saat bertahan.
Namun, kekhawatiran itu tidak terjadi. Nacho yang menjadi duet Raphael Varane ternyata dapat bermain bagus. Itu membuat Real Madrid semakin fokus untuk mengarungi babak pertama, minimal dengan keunggulan satu gol.
Target itu terealisasi ketika Real Madrid mendapatkan penalti. Gol tercipta lewat kaki Eden Hazard (7'), dan skor berubah 0-1 untuk keunggulan Real Madrid.