Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Zaman ke Zaman, Guru Tetap Bekerja Keras

25 November 2020   16:19 Diperbarui: 25 November 2020   17:47 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaum muda adiksi dengan medsos. Gambar: Pexels/Mikoto.raw

Ilustrasi bermedia sosial yang harus mempertimbangkan baik-buruknya sikap/tata krama. Gambar: Paul Hostetler via Experiencelife.com
Ilustrasi bermedia sosial yang harus mempertimbangkan baik-buruknya sikap/tata krama. Gambar: Paul Hostetler via Experiencelife.com
Permasalahan itu adalah sikap dan tata krama. Mentang-mentang tidak bertatap muka, maka tingkat keberanian untuk saling bertukar kata-kata menjadi tidak terkendali.

Permasalahan lainnya adalah percontohan, yaitu ketika orang yang lebih tua ternyata memberikan pengaruh yang tidak baik kepada kaum pelajar. Maka, bisa diprediksi bahwa ada potensi terjadi peniruan tingkah laku di dunia maya.

Ketika hal-hal semacam ini muncul, tentu para guru semakin pusing. Mereka yang sudah berupaya keras mengentaskan intelektualitas para pelajar, malah juga harus mengentaskan moralitas anak-anak didiknya.

Pendidikan sekarang juga menghadirkan tantangan bagi guru, karena dilakukan secara online. Gambar: Pexels/Julia M Cameron
Pendidikan sekarang juga menghadirkan tantangan bagi guru, karena dilakukan secara online. Gambar: Pexels/Julia M Cameron
Artinya, perkembangan zaman yang kemudian disimulasikan pada era yang pendek tersebut, telah menggambarkan bahwa kehidupan orang-orang tetap dipenuhi dengan pertempuran antara kegelapan dan pencerahan. Saat seperti itulah di tengahnya ada guru-guru yang berjuang dengan keras untuk menghalau kegelapan.

Apakah berhasil?

Itulah yang kemudian menjadi pertanyaan sepanjang zaman. Bahkan, kalau berdasarkan "spoiler" yang saya tahu, bahwa dunia ini akan kedatangan orang suci dari surga. Beliau saya anggap sebagai 'guru pamungkas'-nya zaman.

Itu artinya, kehidupan ini masih membutuhkan adanya guru untuk mengentaskan kehidupan yang dikabarkan kembali gelap. Saat itu terjadi, saya berharap bahwa pertanyaan tersebut terjawab olehnya. Semoga.

Selamat Hari Guru Nasional! Jasa-jasamu semoga memuliakanmu, Guru.

Gambar: Kemendikbud/Teguh Prasongko E.
Gambar: Kemendikbud/Teguh Prasongko E.
~ Malang, 25 November 2020

Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun