Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Miguel Oliveira "Untouchable" di MotoGP Portimao 2020

23 November 2020   00:35 Diperbarui: 23 November 2020   01:06 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertarungan di Portimao masih menegangkan, khususnya bagi Morbidelli. Gambar: Motogp/Transmedia

Balapan pamungkas MotoGP 2020 telah berakhir dan tergelar di Portimao, Portugal (22/11). Meskipun khusus kelas MotoGP sudah ditemukan siapa juara dunianya, balapan ini tetap patut dinantikan.

Alasan pertama, di balapan ini masih ada perebutan gelar juara dunia untuk tim konstruktor. Ada Suzuki dan Ducati yang bersaing memperebutkannya.

Alasan kedua, balapan di Portimao menjadi ajang perpisahan banyak pembalap. Artinya, semua pembalap masih tetap berupaya memberikan penampilan terbaiknya di seri ini.

Cal Crutchlow adalah satu di antara pembalap MotoGP yang akan mengakhiri musim balapnya di 2020. Gambar: Motogp/Transmedia
Cal Crutchlow adalah satu di antara pembalap MotoGP yang akan mengakhiri musim balapnya di 2020. Gambar: Motogp/Transmedia
Alasan ketiga, ada persaingan perebutan runner up di klasemen akhir pembalap. Peluang paling besar dimiliki Franco Morbidelli. Namun, Alex Rins masih memiliki peluang untuk menyabotase posisi itu.

Pertarungan di Portimao masih menegangkan, khususnya bagi Morbidelli. Gambar: Motogp/Transmedia
Pertarungan di Portimao masih menegangkan, khususnya bagi Morbidelli. Gambar: Motogp/Transmedia
Pada awal balapan, faktor ketiga itu yang membuat semua mata tertuju pada bagaimana balapan yang akan diarungi oleh Franco Morbidelli dan Alex Rins. Namun, karena posisi start Morbidelli ada di baris terdepan, maka peluangnya untuk mengamankan posisi runner up lebih besar.

Hanya dia yang bisa menentukan hasil akhir. Apakah dapat melakukan start bagus, dan mampu mempertahankan posisi terdepan atau tidak.

Hal ini kemudian diperlihatkan ketika balapan dimulai. Morbidelli sukses melakukan start bagus, disusul Jack Miller yang juga melakukan start bagus.

Namun, tidak ada pembalap lain yang mampu melakukan start lebih baik dari mereka berdua selain Miguel Oliveira. Dialah yang mampu melakukan start terbaik di balapan ini.

Memulai balapan dari posisi pertama (pole position), Oliveira juga melalui putaran pertama sebagai pembalap terdepan. Seiring berjalannya waktu, Oliveira semakin tidak terkejar.

Sedangkan Morbidelli dan Miller seperti melanjutkan persaingan di Valencia pekan lalu. Mereka kembali bersaing sengit dengan Miller yang kembali menjadi ekor Morbidelli sepanjang balapan.

Bagaimana dengan pembalap lainnya?

Posisi keempat awalnya diperebutkan antara Cal Crutchlow, Stefan Bradl, Johann Zarco, Pol Espargaro, dan Alex Rins. Posisi ini sangat seru, karena berisi kuda hitam kecuali Rins dan Pol yang sangat berpengalaman sepanjang musim 2020 untuk bersaing di baris depan.

Namun, keberadaan Stefan Bradl di sana terlihat seperti suatu pemandangan yang menarik. Tumben dia bisa berada di posisi lebih bagus dari Alex Marquez, walau sebenarnya itu tidak lepas dari posisi start-nya.

Itu artinya, cukup banyak pembalap yang mampu melakukan start yang baik, dan itu membuat mereka bisa tetap tidak kehilangan banyak posisi. Menariknya, di sirkuit yang terlihat lebih ekstrim dari Sachsenring, Suzuka, dan Philip Islands itu terdapat kunci penting agar dapat menyelesaikan balapan sedikit lebih tenang, yaitu melakukan sebaik mungkin dan menghindari kerumunan.

Oliveira kabur, dan menggunakan ban Hard-Hard. Gambar: Motogp/Transmedia
Oliveira kabur, dan menggunakan ban Hard-Hard. Gambar: Motogp/Transmedia
Hanya, situasi itu ternyata tidak bisa dilakukan oleh semua pembalap. Justru, di seri ini terlihat banyak pembalap yang bergerombol.

Ini terlihat dalam perebutan posisi 4 dan 8. Ada banyak pembalap yang memiliki jarak tipis di posisi tersebut. Lalu, di manakah posisi sang juara dunia, Joan Mir?

Mir awalnya terlihat cukup mampu bersaing tidak jauh dari 10 besar. Dia terkadang terlihat di posisi 12 dan sekitar itu. posisi itu memang sangat tidak bagus. Namun, jika melihat posisi start-nya, 20, maka posisi di putaran-putaran awal itu sudah cukup bagus.

Hanya, yang menjadi persoalan adalah apakah Mir mampu terus bersaing dengan pembalap lain, ketika semua pembalap sedang "gila" di seri terakhir ini?

Sebenarnya Mir juga banyak melakukan manuver-manuver berbahaya. Bahkan, dia juga sempat terlihat melakukan manuver yang membuat Francesco Bagnaia cedera pada tangan kanannya. Rekan setim Jack Miller itu akhirnya harus menepi ke paddock.

Setelah insiden itu, Mir juga sempat nyaris kehilangan kendali pada motornya walau akhirnya mampu menguasai keadaan. Hanya, tidak lama kemudian dia terlihat mengalami permasalahan pada motornya yang membuatnya harus masuk ke pit.

Penuh tanda tanya. Tapi, mungkin itu adalah hasil yang impas setelah dirinya membuat Pecco cedera.

Melihat apa yang terjadi pada Mir, ini seperti antiklimaks bagi sang juara dunia. Pada akhirnya dia tidak mampu menemani Rins untuk berduel memperebutkan gelar tim konstruktor.

Ketidakhadiran Mir, membuat Rins seperti berduel sendirian dan harus digempur habis-habisan oleh pembalap dari Yamaha juga lainnya. Namun, ketakberdayaan Rins juga sudah terjadi sejak dirinya gagal bersaing untuk posisi ke-4. Dia malah terus turun dan kemudian disusul banyak pembalap.

Memasuki putaran-putaran terakhir, kamera mulai dilema. Ketika persaingan posisi kedua masih terlihat 'alon-alon kelakon', sedangkan di belakangnya mulai terlihat ada penyerbuan ke depan untuk memperebutkan posisi ke-5.

Posisi di belakang cukup seru, karena banyak aksi salip-menyalip. Gambar: Motogp/Transmedia
Posisi di belakang cukup seru, karena banyak aksi salip-menyalip. Gambar: Motogp/Transmedia
Ternyata posisi ke-4 sudah dimiliki oleh Pol Espargaro secara mutlak. Jaraknya sudah cukup untuk membuat posisinya masih aman sampai putaran terakhir. Artinya, kini perebutan sengitnya ada di belakangnya.

Ada Johann Zarco, Cal Crutchlow, Stefan Bradl, dan mulai disusul oleh Andrea Dovizioso, Takaaki Nakagami, bahkan juga sempat terlihat Alex Marquez. Berbicara soal Alex Marquez, dia sepertinya hanya ingin mengakhiri balapan sebisanya.

Gelar rookie of the year sudah pasti diraih Brad Binder, walau Brad DNF di balapan ini. Namun, berusaha finis di Portimao akan lebih baik bagi Alex Marquez sebelum turun ke LCR Honda musim depan (2021).

Lalu, sorotan mulai mengarah ke Andrea Dovizioso. Pembalap Ducati Team itu terlihat garang dalam melibas pembalap-pembalap di depannya. Itu seperti Dovi yang seharusnya.

Jantung Dovi luar biasa kencang demi upaya terakhirnya bersama Ducati. Gambar: Motogp/Transmedia
Jantung Dovi luar biasa kencang demi upaya terakhirnya bersama Ducati. Gambar: Motogp/Transmedia
Pemandangan itu juga sekaligus mengharukan, karena itu artinya Dovi sedang berupaya memberikan usaha terakhirnya bersama Ducati. Posisi 6 terlihat cukup bagi Dovi, karena memang ada pembalap lain yang ternyata lebih cepat darinya, yaitu Takaaki Nakagami.

Putaran terakhir pun tiba. Kini kamera mulai fokus ke depan. Bukan ke Miguel Oliveira yang sudah menjauh sekitar 4 detik lebih, melainkan Morbidelli dan Miller.

Oliveira seperti balapan sendiri. Gambar: Motogp/Transmedia
Oliveira seperti balapan sendiri. Gambar: Motogp/Transmedia
Ini seperti sedikit "de javu" dengan balapan Valencia. Mereka kembali berduel, walau kini "hanya" untuk podium kedua. Tetapi poin 20 tetap lebih bagus daripada 16.

Akhirnya, Miller berhasil melakukan manuver untuk memasuki tikungan ke kiri. Miller berhasil masuk, walau Morbidelli berupaya mengejar di tikungan selanjutnya.

Tetapi, Miller sepertinya kali ini sudah memperhitungkan titik-titik mana ia dapat mengendalikan motornya sekaligus menutup celah-celah yang seharusnya bisa diincar Morbidelli. Penonton pun bisa diyakini telah berdecak kagum pada akselerasi Miller, karena dia sangat luar biasa dalam mengontrol Desmosedici-nya.

Momen Miller salip Morbidelli di sektor terakhir. Gambar: Motogp/Transmedia
Momen Miller salip Morbidelli di sektor terakhir. Gambar: Motogp/Transmedia
Akhirnya, Morbidelli gagal back to back untuk mengalahkan Miller, karena Miller kali ini tidak mau gagal lagi. Pembalap bernomor 43 itu sukses melewati garis finis sebagai runner up GP Portimao, menyusul Oliveira yang berhasil menjadi pemenang dengan modal pole position dan sebagai pembalap tuan rumah.

Ini menjadi pemandangan langka. Karena, belum tentu Oliveira dapat mengulanginya lagi di musim-musim selanjutnya jika MotoGP tidak lagi digelar di Portugal.

Selamat Oliveira! Bisa berpesta di rumah. Gambar: Motogp/Transmedia
Selamat Oliveira! Bisa berpesta di rumah. Gambar: Motogp/Transmedia
Selamat Ducati! Gambar: Motogp/Transmedia
Selamat Ducati! Gambar: Motogp/Transmedia
Selamat Morbidelli, telah menjadi runner up kejuaraan. Gambar: Motogp/Transmedia
Selamat Morbidelli, telah menjadi runner up kejuaraan. Gambar: Motogp/Transmedia
Semoga kita dapat berjumpa di MotoGP 2021! Gambar: Motogp/Transmedia
Semoga kita dapat berjumpa di MotoGP 2021! Gambar: Motogp/Transmedia
~ Malang, 22-11-2020

Deddy Husein S.

Terkait:

Motogp.com dan Wikipedia.

Baca juga:

Joan Mir vs Emak-emak Matic

Joan Mir Juara Dunia

Drama Styria

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun