Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Joan Mir, "Si Tukang Tikung" Jadi Juara Dunia MotoGP 2020

15 November 2020   23:11 Diperbarui: 16 November 2020   02:55 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kesabaran. Dibandingkan Rins, Mir cenderung lebih sabar. Padahal jika dilihat secara performa, sebenarnya Rins lebih cepat daripada Mir. Tetapi, Rins kurang sabar. Itu terlihat dari bagaimana ia menjalani seri Red Bull Ring dan Le Mans.

Pada dua seri itu, Rins mampu berada di posisi yang lebih baik dari Mir. Tetapi, di saat yang sama dia malah jatuh ketika mendapatkan kesempatan untuk memimpin balapan atau sedang di kecepatan terbaiknya.

Hal ini yang membuat Rins kehilangan banyak peluang, sedangkan Mir berupaya mengeruk peluang-peluang terbaiknya. Caranya adalah dengan kesabaran, alias tahu momentum.

Kapan harus menyalip dan kapan harus mengikuti pembalap lain. Hal ini yang ditunjukkan oleh Mir dan menjadi modalnya untuk dapat meraih banyak poin sampai akhirnya mampu mengudeta puncak klasemen dari Fabio Quartararo.

Mir jago menyalip di tikungan. Gambar: Twitter/Motogp
Mir jago menyalip di tikungan. Gambar: Twitter/Motogp
Ketiga, jago menikung. Sepertinya, ini adalah kunci tersendiri dari Joan Mir yang membuat dia sangat berbahaya ketika sedang di belakang pembalap lain.

Contoh paling membekas adalah ketika dia mampu melewati Valentino Rossi di situasi terakhir untuk merebut podium ketiga di San Marino (13/9). Itu membuat penggemar Rossi gagal melihat Rossi kembali menjejakkan kaki di podium pasca seri Andalusia (26/7).

Padahal, jika Rossi meraih podium itu, maka akan ada trio Italia yang finis podium di San Misano, yaitu Franco Morbidelli (1), Francesco Bagnaia (2), dan seharusnya Rossi. Namun, karena aksi penyalipan yang dilakukan Mir, membuat Rossi harus puas finis ke-4.

Uniknya, sejak itu Rossi gagal meraih poin di 6 seri selanjutnya, sampai MotoGP Europa (8/11). Berbeda dengan Mir yang malah semakin konsisten meraih poin dan di seri Europa, Mir sukses meraih juara seri pertamanya.

Pasca kemenangan perdana itu, Mir semakin kokoh di puncak klasemen. Kemenangan itu juga membuat Suzuki untuk pertama kalinya finis 1-2 di era modern. Juga membuat Suzuki merangkai 4 kali podium ganda.

Rins (kiri) dan Mir (kanan) kompak menjadi yang terbaik di seri Europa (8/11). Gambar: Twitter/Motogp
Rins (kiri) dan Mir (kanan) kompak menjadi yang terbaik di seri Europa (8/11). Gambar: Twitter/Motogp
Namun, pencapaian itu tidak lepas dari bagaimana Mir sangat lihai dalam menyalip pembalap lain di tikungan. Hal itu juga ia tunjukkan di balapan Valencia dengan keberhasilannya menaklukan Aleix Espargaro untuk merebut posisi ke-7.

Sebenarnya, semua pembalap pasti akan lebih keren jika mampu menyalip pembalap lain di tikungan, namun tidak semua pembalap mampu melakukannya di momen yang tepat. Itulah yang ditunjukkan oleh Mir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun