Skor masih bertahan 0-1 untuk keunggulan Barcelona sampai babak pertama usai. Â Sebagai penonton yang berharap Barcelona menang, saya berpikir skor ini sangat belum aman.
Kecuali, Barcelona bisa menggandakan skor. Kecuali pula, Barcelona mampu meredam agresivitas serangan Juve di sisi sayap.
Ketika babak kedua dimulai, tantangan yang pertama berupaya dilakukan oleh Barcelona. Namun, Messi dkk. urung mencetak gol.
Melihat ketidakmeyakinkannya performa lini depan Barcelona, saya tidak tahu mau berharap kepada lini mana lagi. Apakah lini tengahnya akan lebih baik?
Sebenarnya pada lini tengah Barcelona tidak ada masalah. Namun, mereka terkadang kurang memberi ketenangan kepada bek-beknya.
Hal ini juga terlihat pada peluang bagus yang kembali mampir ke kaki Morata. Dia pun berhasil menyontek bola ke gawang Neto. Gol!
Tetapi bohong. Gol yang sempat dirayakan itu akhirnya kembali dianulir setelah VAR memergoki sebelah kaki Morata offside.
Mengingat Barcelona kesulitan mencetak gol, seperti kegagalan Griezmann mencetak gol setelah mampu berakselerasi di dalam kotak penalti lawan. Artinya, Juve masih berpeluang untuk tidak malu di rumahnya.
Bisa saja yang apes hanya Morata, pemain lain bisa tidak. Namun, ketika melihat pemain berpengalaman seperti Cuadrado frustrasi, maka secara perlahan Juventus sudah kehilangan kepercayaan diri.
Akhirnya, masalah pada Juventus "dituntaskan" oleh Bernardeschi. Mantan pemain Fiorentina itu menubruk Ansu Fati di kotak penalti.