Biasanya sosok-sosok atlet atau model dan aktor-aktor yang memiliki postur tinggi yang bisa menyamainya. Namun, jika yang datang dari kalangan masyarakat umum, penampakan itu jarang terjadi. Itu yang membuatnya tidak tahu bagaimana rasanya kalau bertemu dengan orang yang lebih tinggi darinya.
Saat momen itulah, ia mengatakan bahwa ternyata bertemu dengan orang yang lebih tinggi perasaannya tidak enak. Seperti terintimidasi.
Lalu, apa korelasinya dengan kejadian Aguero dan Sian Massey? Perasaan dan postur.
Pada sepak bola, permainan itu tersaji tidak hanya melibatkan taktik dan kemampuan dalam bermain sepak bola, tetapi juga perasaan. Tidak jarang ketika gagal mencetak gol, si pemain berteriak kesal atau tertunduk lesu. Begitu juga kalau berhasil mencetak gol, akan muncul luapan bahagia.
Hal semacam ini sudah biasa terjadi di sepak bola. Tidak jarang pemain yang mulai kehilangan kendali terhadap emosinya akan melalukan tindakan provokatif.
Salah satu sanksi yang bisa diberikan kepada pemain adalah ketika ia melakukan sentuhan kepada official dan itu cukup mengancam keselamatan official. Jika official merasa tindakan itu berbahaya, ia bisa mengeluarkan kartu atau juga melaporkan ke badan pengawas atau federasi.
Berdasarkan itu, tentu pemain berupaya untuk meminimalisir adanya sanksi jika itu sangat merugikan timnya. Namun, berhubung sulit mengontrol emosi dan sulit beradu argumentasi, maka tindakan tepuk tangan itu biasanya dipilih.
Tindakan tersebut juga bisa dihubungkan dengan postur. Bagaimana?