Tetapi, jika berbicara tentang budidaya tanaman hias, sebenarnya banyak faktor yang mengharuskan seseorang harus menentukan pilihannya. Seperti yang dilakukan ibu saya.
Dua faktor penting yang melandasinya untuk selalu menanam aneka tanaman hias adalah hobi dan (peluan) bisnis. Dulu, ibu saya tidak pernah absen untuk menanam bunga anggrek, karena faktor hobi dan kalau dijual harganya cukup mahal.
Baca juga: Indahnya Anggrek Bulan (Mbah Ukik)
Ditambah saat itu keadaan rumah sangat mendukung untuk menjadi teman berkembang biak bunga anggrek. Tetapi, saat ini ibu saya lebih fokus dengan tanaman yang tidak membutuhkan 'sandaran' seperti anggrek.
Itulah mengapa akhirnya beliau memilih salah satu jenis tanaman hias lainnya, yaitu keladi hias. Keladi ini banyak macamnya, tetapi tak sedikit orang lebih mudah menyebut keladi tengkorak, alih-alih keladi hias.
Padahal secara kuantitas, biasanya lebih banyak ditemukan keladi bicolor daripada keladi tengkorak. Hal ini juga berdasarkan jumlah keladi hias yang dibudidayakan ibu saya.
Bedanya, keladi hias tidak sepenuhnya bergantung pada musim. Hal ini dikarenakan tanaman ini dapat dipesan kapan saja sesuai kebutuhan. Biasanya yang memesan tidak jarang orang yang memiliki rumah mewah dengan pekarangan yang perlu dihiasi oleh tanaman yang simpel tapi tetap menarik.
Keladi hias juga tak jarang menjadi penghuni pot-pot model guci yang bisa ditaruh di beranda rumah maupun di ruang tamu. Hal ini disesuaikan dengan spesifikasinya, karena ada jenis  keladi hias yang suka berpanas-panasan, ada juga yang lebih memilih berada di tempat teduh.
Jika berkaca pada hasil menanam keladi hias dari ibu saya, tanaman ini sudah pernah dikirim sampai ke Samarinda dan Tarakan. Tentu ini kabar yang bagus bagi pembudidaya tanaman hias, khususnya keladi hias.
Menariknya, jenis keladi hias yang beliau tanam adalah keladi hias yang populer. Seperti keladi bicolor, keladi kuping keledai, keladi black velvet, dan keladi wayang.