Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melahirkan Keladi Hias dari Hobi dan Bisnis

28 September 2020   18:10 Diperbarui: 28 September 2020   18:11 2528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompilasi tanaman keladi hias. Gambar: Dokpri/DeddyHS

Pada beberapa waktu terakhir ini, banyak hobi menjadi viral. Seperti hobi bersepeda, hobi masak di rumah, hobi joget-joget, sampai populer pula hobi menanam tanaman hias.

Sebenarnya semua deretan hobi tersebut bukanlah hal baru. Orang yang hobi bersepeda sebenarnya sudah banyak.

Contohnya, bisa dilihat dari adanya Fun Bike. Lalu, sekarang ada Car Free Day, dan ajang bersepeda lainnya yang telah menjadi wadah maupun kemudian membentuk rutinitas bagi orang-orang yang hobi bersepeda.

Baca juga: Bersepeda, di Antara Tren dan Intimidasi di Jalanan

Tetapi, akibat pandemi, hobi ini menjadi meluas. Orang-orang yang awalnya menganggap hobi ini adalah hal kuno menjadi barang populer lagi. Bahkan, orang-orang yang menganggap sepeda sebagai barang zadul malah menjadi gandrung lagi dan sampai menyaingi kebutuhan mereka terhadap transportasi masa kini--sepeda motor dan mobil.

Begitu pula pada hobi yang lain, seperti joget-joget. Sebenarnya semua orang suka joget. Ini dibuktikan dengan pernah viralnya joget poco-poco di masa silam.

Hanya, saat ini joget-joget semacam itu sudah difasilitasi dengan keberadaan aplikasi. Dampaknya, orang-orang yang bisa saja sudah lama berupaya menahan diri untuk tidak joget-joget menjadi joget-joget lagi.

Semua orang dapat berjoget kapan pun dan di mana pun. Ditambah dengan adanya pandemi, waktu di rumah menjadi alasan utama bagi orang-orang untuk semakin gandrung dengan aktivitas joget-joget.

Setelah bidang olahraga dan hiburan disentuh oleh dampak dari keberadaan pandemi, bidang lain juga mulai menyusul. Salah satunya adalah bidang budidaya tanaman. Bidang ini mendapatkan jatah pula untuk eksis di masa pandemi ini.

Sudah banyak orang mulai giat bercocok tanam. Dari tanaman yang mainstream seperti cabai dan bunga mawar atau melati, kemudian merambah secara khusus ke tanaman hias lain.

Selain bunga mawar dan melati yang mendominasi sektor tanaman hias, ada pula bunga anggrek yang kabarnya menjadi salah satu primadona di dunia bisnis tanaman hias. Faktor keindahan dan kelangkaan bunganya (baca: tidak tahan banting) membuat banyak orang tertarik untuk menebusnya dengan harga tak murah.

Baca juga: Tips Merawat Anggrek (Teopilus Tarigan)

Ditambah dengan keharusan merawatnya dengan telaten agar tidak cepat mati dan dikalahkan oleh hama, maka nilai jual bunga anggrek sangat tinggi. Banyak orang pun dikabarkan tertarik dan mencoba tekun membudidayakan bunga ini.

Tetapi, jika berbicara tentang budidaya tanaman hias, sebenarnya banyak faktor yang mengharuskan seseorang harus menentukan pilihannya. Seperti yang dilakukan ibu saya.

Dua faktor penting yang melandasinya untuk selalu menanam aneka tanaman hias adalah hobi dan (peluan) bisnis. Dulu, ibu saya tidak pernah absen untuk menanam bunga anggrek, karena faktor hobi dan kalau dijual harganya cukup mahal.

Baca juga: Indahnya Anggrek Bulan (Mbah Ukik)

Ditambah saat itu keadaan rumah sangat mendukung untuk menjadi teman berkembang biak bunga anggrek. Tetapi, saat ini ibu saya lebih fokus dengan tanaman yang tidak membutuhkan 'sandaran' seperti anggrek.

Itulah mengapa akhirnya beliau memilih salah satu jenis tanaman hias lainnya, yaitu keladi hias. Keladi ini banyak macamnya, tetapi tak sedikit orang lebih mudah menyebut keladi tengkorak, alih-alih keladi hias.

Padahal secara kuantitas, biasanya lebih banyak ditemukan keladi bicolor daripada keladi tengkorak. Hal ini juga berdasarkan jumlah keladi hias yang dibudidayakan ibu saya.

Pembibitan Keladi Hias dengan tanaman lain seperti Cabai. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Pembibitan Keladi Hias dengan tanaman lain seperti Cabai. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Hanya, sayangnya tidak semua difoto dan tidak semua diunggah--faktor teknis. Tetapi dari sini saya sudah dapat mengetahui apa yang sedang menemukan panggungnya saat ini. Salah satunya adalah keladi hias.

Bedanya, keladi hias tidak sepenuhnya bergantung pada musim. Hal ini dikarenakan tanaman ini dapat dipesan kapan saja sesuai kebutuhan. Biasanya yang memesan tidak jarang orang yang memiliki rumah mewah dengan pekarangan yang perlu dihiasi oleh tanaman yang simpel tapi tetap menarik.

Keladi hias juga tak jarang menjadi penghuni pot-pot model guci yang bisa ditaruh di beranda rumah maupun di ruang tamu. Hal ini disesuaikan dengan spesifikasinya, karena ada jenis  keladi hias yang suka berpanas-panasan, ada juga yang lebih memilih berada di tempat teduh.

Jika berkaca pada hasil menanam keladi hias dari ibu saya, tanaman ini sudah pernah dikirim sampai ke Samarinda dan Tarakan. Tentu ini kabar yang bagus bagi pembudidaya tanaman hias, khususnya keladi hias.

Keladi Pink Thailand. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Keladi Pink Thailand. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Ditambah dengan banyaknya jenis keladi hias, maka semua orang dapat mencari spesifikasi keladi hias yang diinginkan. Sebagai orang yang sedang merintis dan mempertahankan budidaya keladi hias, ibu saya tentu berupaya dapat memiliki banyak jenis keladi hias.

Menariknya, jenis keladi hias yang beliau tanam adalah keladi hias yang populer. Seperti keladi bicolor, keladi kuping keledai, keladi black velvet, dan keladi wayang.

Secara pribadi, saya sudah menemukan keladi hias favorit, yaitu keladi wayang. Coraknya sangat luar biasa sebagai tanaman yang hanya mengandalkan daun. Bahkan, bisa disebut keajaiban ketika ada daun yang coraknya mengalahkan corak bunga.

Keladi Black Velvet (kiri). Gambar: Dokpri/DeddyHS
Keladi Black Velvet (kiri). Gambar: Dokpri/DeddyHS
Baru setelah itu, saya menyukai keladi black velvet. Faktor warna dan bentuknya yang sederhana, sangat pas untuk melambangkan pemandangan elegan.

Namun, ada satu jenis keladi hias yang kabarnya mulai langka, yaitu keladi batura. Jenis ini seperti kombinasi antara keladi wayang dan keladi joker--dapat dilihat sendiri di laman internet.

Keladi Wayang. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Keladi Wayang. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Keladi wayang kuat pada garis-garisnya yang membentuk corak menarik. Sedangkan keladi joker unggul dengan rapinya kombinasi warna hijau dengan merah.

Keladi batura meski memiliki garis lengkung hijau yang tegas, tetapi kombinasi warnanya rapi. Inilah yang mungkin membuat keladi jenis ini mulai langka karena banyak yang mencari tapi jarang dibudidayakan.

Sedangkan jenis-jenis yang lain masih dibudidayakan dengan masif. Dari sini, saya menyadari bahwa tanaman seperti keladi hias ternyata bisa menjadi salah satu media penyalur hobi dan bisnis.

Bagi orang yang memang gemar bercocok tanam, keladi hias seperti salah satu menu wajib yang ada di pekarangan. Bagi orang yang suka berbisnis, maka tanaman ini juga bisa menggerakkan roda finansial.

Jika orangnya memiliki dua faktor tersebut, maka hasilnya adalah "sambil menyelam minum air". Sambil merawat hobi, juga dapat menghasilkan cuan.

Lalu, tertarikkah Anda untuk menanam dan membudidayakan tanaman keladi hias? Atau, malah sudah punya banyak?

Keladi Bicolor. Gambar: Dokpri/DeddyHS
Keladi Bicolor. Gambar: Dokpri/DeddyHS
~

Malang, 28 September 2020

Deddy Husein S.

Terkait:

99.co.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun