Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Among Us" Menjadi Kegandrungan di Antara Kita

22 September 2020   15:08 Diperbarui: 23 September 2020   22:32 2715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bedanya, ia memiliki visi khusus, yaitu menguasai kapal (sabotase) dan membuat kapal tersebut menjadi miliknya, bukan milik crew. Jika sudah demikian, maka persaingan sudah pasti akan terletup.

Jika ditarik ke contoh di luar permainan, misalnya, ada dua orang penulis yang memiliki misi yang sama, yaitu menjadi penulis besar. Hanya, yang membedakan adalah visinya.

Ilustrasi visi. Gambar: Pixabay/Wokandapix
Ilustrasi visi. Gambar: Pixabay/Wokandapix
Orang 1 ingin menjadi penulis karena ingin menyalurkan minat terbesarnya dalam aktivitas menulis. Orang 2 ingin menjadi penulis karena ingin menjadi kaya cukup dengan aktivitas menulis.

Keduanya memiliki visi yang abstrak, karena sulit diukur dengan kepastian. Minat itu selalu berkaitan dengan mood dan feelings.

Jika sedang berdampak bagus dalam penulisan maka ia akan terus menulis dan dapat menghasilkan kualitas. Tetapi, jika sedang tidak berdampak bagus, maka sudah pasti intensitasnya juga menurun. Kualitas pun bisa saja menurun.

Hal ini juga terjadi pada orang 2 yang sangat money oriented. Siapa sih yang bisa mengukur batas kekayaan orang? Meski dapat dihitung, tetapi takarannya pasti berbeda jika dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan.

Dampaknya, jika orang 2 gagal memenuhi kebutuhan dan keinginannya lewat hasil menulis, apakah ia akan terus menulis?

Namun, dua visi yang berbeda ini bisa menjadi pendorong untuk menjalankan misi tersebut. Menjadi penulis besar dengan berangkat dari minat itu tidak sepenuhnya mustahil. Bahkan, peluangnya sangat besar.

Begitu pun ketika menjadi penulis besar dengan berharap dapat meraih pundi-pundi royalti, maka itu juga dapat dilakukan. Dan si orang 2 ini bisa saja bertemu di media yang sama dengan si orang 1.

Soal kualitas, kita tak perlu membicarakannya. Tetapi. soal persaingan, itu pasti ada. Akhirnya, dengan perbedaan visi itu akan membuat persaingan menjadi menarik.

Ilustrasi persaingan. Gambar: Pexels/Gratisography
Ilustrasi persaingan. Gambar: Pexels/Gratisography
Si orang 1 bersaing dengan berupaya menonjolkan sisi kualitas, walau kualitas itu kabur. Ada subjektivitas di balik objektivitas. Sedangkan si orang 2 bersaing dengan menonjolkan kuantitas. Dan, tentu kita tahu bahwa berkarya sebanyak-banyaknya itu bukan perkara mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun