Pemain yang terkesan menonjol atau sangat diandalkan biasanya akan berpotensi membuat hal-hal tertentu di luar teknis permainan. Hal ini bisa saja akan terjadi jika Inter memiliki pemain yang terlampau menonjol dan sulit dibumikan oleh tim manajemen, pelatih, dan rekan-rekannya.
Sebenarnya, hal ini nyaris terjadi pada Lautaro Martinez. Namun berhubung si pemain masih muda dan torehan statistiknya tak seganas Lukaku, maka egonya masih bisa dikontrol.
Setidaknya si pemain bisa menyadari sendiri kualitasnya tanpa harus diberitahu oleh netizen yang budiman. Hal ini yang patut dicermati oleh manajemen Inter jika ingin merekrut pemain yang sudah memiliki track record seperti Messi.
Jika berkaca pada bagaimana Messi (akhirnya) bisa membuat kehebohan di Barcelona, maka hal itu juga bisa saja terjadi di Inter. Tentu, ini akan menyedihkan jika klub yang sedang berupaya bangkit sebagai klub besar yang disegani malah digerogoti dengan masalah 'rumah tangga' (lagi).
Ketiga, Inter juga harus melihat bagaimana Juventus mulai mudah ditebak peta kekuatannya. Musim 2019/20 memang masih menjadi musimnya Juventus di Serie A. Hal ini dibuktikan dengan juaranya La Vecchia Signora ke-9 kali secara beruntun.
Namun, kita tak bisa menutup mata bahwa Juventus menjadi kian bergantung dengan performa Cristiano Ronaldo. Padahal, ketika Ronaldo belum berkaos putih-hitam, Juventus sudah dua kali menapaki tangga final Liga Champions*.
Juventus harus tersingkir di partai 8 besar saat 2018/19*, dan pada musim 2019/20* langkah Juventus malah berakhir di fase 16 besar. Ironis. Semakin ironis ketika kita melihat ada satu pemain yang sangat ingin merengkuh trofi Liga Champions, yaitu Gianluigi Buffon.
Namun kenyataannya bermain bersama Ronaldo tak serta-merta langsung menghadirkan trofi Liga Champions. Itulah sisi kekurangan bagi tim yang telanjur memiliki pemain yang super menonjol.
Baca juga: Karena Barcelona bukan Juventus
Lalu, apakah otomatis Inter harus menolak kesempatan memiliki Messi?
Jawabannya tentu tidak. Inter tetap boleh saja memiliki Messi, asalkan mereka bisa membuat Messi membumi. Bagaimana caranya?