Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seandainya Ada Ballon d'Or 2020 "Special Edition", Siapa Pemenangnya?

24 Agustus 2020   22:02 Diperbarui: 24 Agustus 2020   22:10 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neuer 6 kali tanpa kebobolan dari 11 laga Liga Champions 2019/20. Gambar: diolah dari Transfermarkt.com

Antara setuju dan tidak ketika Ballon d'Or 2020 dinyatakan tidak ada oleh FIFA*. Bagi yang setuju, alasannya tak lepas dari sistematika penentuan pemenang Ballon d'Or yang terganggu oleh bencana covid-19.

Sedangkan bagi yang tidak setuju, alasannya tak jauh-jauh dari upaya mengapresiasi kerja keras para pemain dalam menuntaskan musim kompetisi 2019/20 yang berat ini. Pandemi covid-19 memang telah merusak kompetisi sepak bola di segala penjuru dunia.

Tetapi, jika melihat bagaimana upaya para pelaku sepak bola untuk kembali membuat atmosfer kompetisi tetap seru, seharusnya ada penghargaan tersendiri bagi mereka yang setidaknya setara dengan Ballon d'Or. Atau, malah bisa juga membuat Ballon d'Or "special edition".

Namun, itu hanyalah pengandaian. Sama seperti tulisan ini yang akan berandai jika Ballon d'Or 2020 tetap ada. Kira-kira, siapa yang akan memenangkannya?

Sebelum membaca lebih lanjut, ada pengingat bahwa tulisan ini sebagian besar berdasarkan pengamatan subjektif belaka. Jika ada data atau statistik yang menyertai performa si pemain, itu hanya sebagai pelengkap.

Dari sekian pemain yang sudah berusaha memberikan yang terbaik dan cenderung tampil menonjol di klubnya, ada 7 pemain yang bisa mengisi nominasi pemenang Ballon d'Or 2020 "special edition".

Urutan ke-7 ada Mohamed Salah. Pemain timnas Mesir itu musim ini tampil bagus secara kolektif, khususnya di Premier League. Hal ini kemudian mengantarkan klubnya, Liverpool menjadi jawara untuk pertama kalinya sejak 30 tahun menanti.

Salah terlihat menurun secara statistik individu, tetapi masih mampu bawa Liverpool juara Premier League. Gambar: diolah dari Transfermarkt.com
Salah terlihat menurun secara statistik individu, tetapi masih mampu bawa Liverpool juara Premier League. Gambar: diolah dari Transfermarkt.com
Pencapaian ini memang luar biasa untuk Liverpool, namun terkhusus pada performa Salah* di musim ini tak seganas di musim sebelumnya. Bukan hanya karena ia gagal menyaingi Jamie Vardy sebagai pencetak gol terbanyak di Premier League, tetapi karena pengaruhnya terhadap permainan Liverpool cenderung kurang stabil--tidak seperti musim sebelumnya.

Urutan ke-6 adalah Lionel Messi. Sebenarnya cukup mengejutkan jika pemenang Ballon d'Or 2019 ini terjun bebas sampai ke urutan 6. Ada beberapa faktor penyebabnya, tetapi hanya ada dua faktor yang khusus untuk mempengaruhi performa Messi di musim ini.

Messi terlibat langsung dalam 46 gol Barcelona di La Liga. Gambar: diolah dari Transfermarkt.com
Messi terlibat langsung dalam 46 gol Barcelona di La Liga. Gambar: diolah dari Transfermarkt.com
Faktor pertama adalah terpecahnya konsentrasi permainan Messi. Jika sebelumnya ia cenderung lebih fokus mencetak gol. Kini, ia cenderung mencoba membagi fokus antara mencetak gol dan membuka peluang untuk rekannya mencetak gol. Ini bisa dilihat dari catatan asisnya di La Liga yang sangat menonjol.

Sebenarnya ini bisa menjadi nilai tambah bagi performa Messi. Ini bisa juga menjadi bukti bahwa Messi adalah nyawanya Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun