Ditambah jika ia menghadapi barisan penyerang seperti Bayern Munchen. Itulah yang membuat ia tetap luar biasa, karena "hanya" kebobolan 3 gol dalam 1 laga. Apalagi, ia tak melihat adanya hukuman penalti untuk Bayern Munchen.
![Detail hasil laga Lyon bersama Lopes di UCL 2019/20. Gambar: Transfermarkt.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/20/anthony-lopes-transfermarkt-2-5f3e05e6097f36263028cf52.png?t=o&v=555)
Mungkin, saya akan berandai-andai jika dirinya dapat memperkuat Chelsea musim depan. Menurut saya, ia patut membuktikan diri sebagai penjaga gawang yang "hanya" berpostur 184 cm, tetapi bisa tampil bagus untuk mencegah gawangnya dari kebobolan banyak gol.
![Performa Lopes dengan Kepa di klubnya dalam 1 musim (2019/20). Gambar: Transfermarkt.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/20/h2h-lopes-kepa-1-5f3e07ff097f363afb078e54.png?t=o&v=555)
Artinya, jam terbang Anthony Lopes tak hanya menghadapi tim terbaik di Ligue 1, tetapi juga di pentas Eropa, khususnya Liga Champions. Kita pun sudah melihat bagaimana adaptasi kiper asal Portugal lainnya di Premier League yang berjalan bagus, yaitu Rui Patricio.
Bisa saja Anthony Lopes dapat mengikuti jejaknya. Apakah Anda setuju dengan harapan saya?
Malang, 20 Agustus 2020
Deddy Husein S.
Terkait:
Bola.com, Tribunnews.com, dan Indosport.com.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI