Ditambah jika ia menghadapi barisan penyerang seperti Bayern Munchen. Itulah yang membuat ia tetap luar biasa, karena "hanya" kebobolan 3 gol dalam 1 laga. Apalagi, ia tak melihat adanya hukuman penalti untuk Bayern Munchen.
Mungkin, saya akan berandai-andai jika dirinya dapat memperkuat Chelsea musim depan. Menurut saya, ia patut membuktikan diri sebagai penjaga gawang yang "hanya" berpostur 184 cm, tetapi bisa tampil bagus untuk mencegah gawangnya dari kebobolan banyak gol.
Artinya, jam terbang Anthony Lopes tak hanya menghadapi tim terbaik di Ligue 1, tetapi juga di pentas Eropa, khususnya Liga Champions. Kita pun sudah melihat bagaimana adaptasi kiper asal Portugal lainnya di Premier League yang berjalan bagus, yaitu Rui Patricio.
Bisa saja Anthony Lopes dapat mengikuti jejaknya. Apakah Anda setuju dengan harapan saya?
Malang, 20 Agustus 2020
Deddy Husein S.
Terkait:
Bola.com, Tribunnews.com, dan Indosport.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H