Jika dibandingkan dengan pelatih yang sedang menganggur seperti Maurichio Pochettino dan Massimiliano Allegri, jelas Setien masih kalah. Bahkan, meski dirinya menyatakan filosofi sepak bolanya adalah seperti Johan Cruijff.
Alasan sederhananya adalah tentang pengalaman melatih pemain-pemain kelas atas dan konsistensi. Meski, dirinya mampu membawa klub Real Betis tampil atraktif dan percaya diri, tapi kiprahnya tidak berjalan secara konstan.
Ditambah dengan minimnya pemain yang memiliki kapasitas juara seperti Suarez, Griezmann, dan tentunya Messi. Sikap mereka pasti berbeda dengan pemain Real Betis atau klub medioker lainnya.
Untuk itulah perlu pelatih yang tak hanya jenius, tetapi juga memiliki wibawa untuk membuat para pemain percaya dengan apa yang pelatih katakan. Dan, nahasnya sampai sejauh ini kita melihat Barcelona tidak seperti itu.
Antara pelatih dan pemain tidak sinkron. Inilah yang kemudian perlu dipelajari oleh Barcelona, agar tidak lagi main-main soal menempatkan seseorang sebagai pelatih.
Namun, harapannya Barcelona tidak seperti Juventus yang terlalu berani melakukan pergantian pelatih. Karena, Barcelona adalah Barcelona. Mereka harus lebih perfeksionis dalam memilih pelatih.
Jika sudah demikian, kita tinggal berharap tentang siapa pelatih yang tepat. Ialah yang nanti akan berupaya membawa Barcelona untuk segera kembali sebagai juara sejati, baik di kancah domestik maupun Eropa dan dunia.
Kira-kira, Anda menjagokan siapa?