Saat ini salah satu kompetisi Eropa, Europa League (Liga Eropa) akan menggelar babak perempat final. Ada 8 klub yang akan bertarung memperebutkan tiket ke semifinal.
Mereka adalah Manchester United, Shakhtar Donetsk, Inter Milan, Copenhagen, Bayer Leverkusen, Sevilla, FC Basel, dan Wolverhampton Wanderers.
FC Basel harus bertemu dengan raksasa Ukraina, Shakhtar Donetsk. Sedangkan Leverkusen harus berhadapan dengan salah satu raksasa Italia, Internazionale Milano.
Sevilla harus bertemu dengan wakil Inggris, Wolves. Sedangkan Copenhagen harus bertemu dengan peraih gelar Liga Eropa 2017, Manchester United.
Ketika suatu kompetisi atau turnamen telah memasuki babak 8 besar, biasanya sudah semakin seru dan akan banyak prediksi tentang laju tim yang berhasil lolos ke fase selanjutnya. Hal ini juga berlaku di Liga Eropa.
Dari ke-8 klub yang sudah berada di babak tersebut, masih ada klub-klub jagoan yang bertahan. Dua diantaranya adalah Manchester United dan Inter Milan.
Manchester United adalah satu di antara dua klub Inggris yang berhasil menjejakkan kaki ke babak 8 besar. Sedangkan Inter adalah satu-satunya wakil Italia setelah AS Roma gagal membendung laju wakil Spanyol, Sevilla.
Seperti Inter, Sevilla juga menjadi satu-satunya wakil Spanyol setelah Getafe disingkirkan oleh Inter Milan. Menariknya, Sevilla adalah klub tersukses di kompetisi kasta kedua Eropa itu, karena telah mengoleksi 5 gelar dari 5 kali tampil di partai puncak. Luar biasa!
Atas riwayat tersebut, jagoan di partai 8 besar ini pun bertambah dengan adanya Sevilla. Klub yang kini diasuh Julen Lopetegui itu diharapkan dapat menjadi penjaga tren bagus wakil Spanyol di liga yang juga akrab dipanggil "Liga Malam Jumat".
Sudah bukan rahasia jika klub-klub asal Spanyol mampu mendominasi kompetisi antarklub di benua biru. Jika di Liga Eropa ada Sevilla, maka di Liga Champions ada Real Madrid yang telah mengoleksi 13 gelar juara.
Itulah yang membuat koefisien Liga Spanyol (La Liga) di kompetisi Eropa tinggi, dan itu mampu diwujudkan oleh klub-klubnya untuk meraih prestasi. Namun, jika berbicara soal tren dan konsistensi menjaga nama besar, klub seperti Sevilla acapkali tidak dipandang setara dengan Manchester United dan Inter Milan.
Salah satu faktornya adalah dua klub tersebut memang habitatnya ada di Liga Champions, bukan Liga Eropa. Keduanya juga telah meraih trofi juara di kompetisi tertinggi di Eropa itu dibandingkan Sevilla.
Menengok kembali pada 8 laga tersebut, ada 5 klub yang diprediksi dapat mengisi slot babak semifinal. Pertama tentu adalah Manchester United, lalu Inter Milan, disusul oleh Shakhtar Donetsk dan slot terakhir ada di antara Sevilla dengan Wolves.
Masuknya Wolves dalam prediksi lolos ke semifinal dikarenakan mereka adalah tim kuda hitam. Kiprahnya di kompetisi Eropa tidak serutin klub Inggris lainnya. Ini yang membuat mereka diharapkan bisa melaju semaksimal mungkin.
Meski peluangnya tidak besar, pasukan Nuno Espirito Santo wajib diwaspadai oleh Sevilla. Sevilla memang lebih dijagokan, tetapi mereka tetap tidak boleh memandang remeh taktik pragmatis Rui Patricio dkk.
Kesempatan mereka dapat melaju sampai perempat final ini tentu patut dimaksimalkan. Ditambah dengan kepercayaan diri mereka pasca mampu menyingkirkan Olympiakos serta di liga domestik, mereka juga mampu mengungguli tim besar, Arsenal.
Namun, jika merujuk pada pola permainan yang berorientasi pada kemenangan taktik Sevilla terlihat lebih baik. Mereka mampu menyeimbangkan antara produktivitas dengan kekuatan bertahannya.
Tinggal, apakah mantan klub Ivan Rakitic ini dapat menahan serangan sporadis dari Wolves yang dikreasikan oleh Adama Traore, Ruben Neves, dan Raul Jimenez. Patut dinantikan.
Berlanjut ke satu klub lainnya yang favorit bermain di partai semifinal, yaitu Shakhtar Donetsk. Bermain melawan sesama tim yang kurang diperhitungkan seperti FC Basel, namun Junior Moraes dkk. merupakan tim yang berpengalaman di pentas Eropa, termasuk Liga Eropa.
Khusus untuk musim ini dan berdasarkan pertandingan saat melawan wakil Jerman, Wolfsburg, mereka mempertontonkan permainan yang atraktif dan produktif. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana mereka dapat membobol gawang lawan tiga kali dalam 4 menit.
Mereka tentu sadar bahwa Wolfsburg bukanlah klub abal-abal, itulah yang membuat mereka berupaya memainkan strategi yang tepat. Meski demikian, pada fase perempat final ini, permainan mereka diprediksi akan berbeda.
Skuad asuhan Luis Castro pasti akan lebih agresif sedari awal, karena fase ini hanya berjalan 90 menit tanpa adanya second leg. Itulah mengapa mereka perlu segera menyelesaikan perlawanan lawan agar dapat memastikan tiket semifinal di genggaman tanpa perlu "senam jantung".
Dua tempat di semifinal lainnya sudah diyakini bakal diisi oleh Manchester United dan Inter Milan. Manchester United diunggulkan daripada Copenhagen, karena faktor skuad dan pengalaman.
Sedangkan Inter Milan dijagokan lolos ke semifinal karena beberapa faktor. Pertama, keberadaan Antonio Conte. Kedua, karena tren positif para penyerang Inter. Ketiga, karena pertahanan La Beneamata salah satu yang terbaik di Italia dan Eropa.
Faktor ketiga itulah yang kemudian diprediksi akan mempersulit produktivitas Bayer Leverkusen. Meski, mereka memiliki penyerang produktif seperti Kai Havertz, secara kualitas permainan kolektif, klub asal Jerman seperti Leverkusen dan Wolfsburg tidak terlihat begitu bagus.
Begitu pula dengan Leverkusen. Mereka hanya akan dapat merepotkan Inter jika mereka mampu memaksimalkan pemain-pemain jangkung seperti Kai dan sang kapten Lars Bender. Artinya, Leverkusen akan mencoba mencari peluang dari situasi bola mati atau juga crossing.
Menariknya, strategi itu juga sebenarnya menjadi salah satu kekuatan Inter Milan ketika terjadi deadlock. Penyebabnya adalah keberadaan bek-bek jangkung dan Romelu Lukaku.
Lukaku diyakini akan head to head langsung dengan Haverts dalam urusan mencetak gol. Ini juga akan menjadi tantangan besar bagi lini pertahanan masing-masing.
Namun, jika merujuk pada tren performa, maka Inter akan diprediksi lebih beruntung dari Leverkusen. Ditambah dengan keberhasilan mereka mengunci posisi runner-up di liga domestik, pasti secara mentalitas akan lebih tinggi dibandingkan Leverkusen.
Man. United v Copenhagen (3-1) 11/8, 02.00 WIB.
Inter Milan v B. Leverkusen (2-1) 11/8, 02.00 WIB.
Shakhtar Donetsk v FC Basel (3-0) 12/8, 02.00 WIB.
Sevilla v Wolves (2-1) 12/8, 02.00 WIB.
Malang, 10 Agustus 2020
Deddy Husein S.
Berita terkait:
Wizpert.com, Tribunnews.com, Romapress.net, Indosport.com, Goal.com, Detik.com, Bola.com, Kompas.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H