Salah satu faktornya adalah dua klub tersebut memang habitatnya ada di Liga Champions, bukan Liga Eropa. Keduanya juga telah meraih trofi juara di kompetisi tertinggi di Eropa itu dibandingkan Sevilla.
Menengok kembali pada 8 laga tersebut, ada 5 klub yang diprediksi dapat mengisi slot babak semifinal. Pertama tentu adalah Manchester United, lalu Inter Milan, disusul oleh Shakhtar Donetsk dan slot terakhir ada di antara Sevilla dengan Wolves.
Masuknya Wolves dalam prediksi lolos ke semifinal dikarenakan mereka adalah tim kuda hitam. Kiprahnya di kompetisi Eropa tidak serutin klub Inggris lainnya. Ini yang membuat mereka diharapkan bisa melaju semaksimal mungkin.
Meski peluangnya tidak besar, pasukan Nuno Espirito Santo wajib diwaspadai oleh Sevilla. Sevilla memang lebih dijagokan, tetapi mereka tetap tidak boleh memandang remeh taktik pragmatis Rui Patricio dkk.
Kesempatan mereka dapat melaju sampai perempat final ini tentu patut dimaksimalkan. Ditambah dengan kepercayaan diri mereka pasca mampu menyingkirkan Olympiakos serta di liga domestik, mereka juga mampu mengungguli tim besar, Arsenal.
Namun, jika merujuk pada pola permainan yang berorientasi pada kemenangan taktik Sevilla terlihat lebih baik. Mereka mampu menyeimbangkan antara produktivitas dengan kekuatan bertahannya.
Tinggal, apakah mantan klub Ivan Rakitic ini dapat menahan serangan sporadis dari Wolves yang dikreasikan oleh Adama Traore, Ruben Neves, dan Raul Jimenez. Patut dinantikan.
Berlanjut ke satu klub lainnya yang favorit bermain di partai semifinal, yaitu Shakhtar Donetsk. Bermain melawan sesama tim yang kurang diperhitungkan seperti FC Basel, namun Junior Moraes dkk. merupakan tim yang berpengalaman di pentas Eropa, termasuk Liga Eropa.
Khusus untuk musim ini dan berdasarkan pertandingan saat melawan wakil Jerman, Wolfsburg, mereka mempertontonkan permainan yang atraktif dan produktif. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana mereka dapat membobol gawang lawan tiga kali dalam 4 menit.