Keberhasilan Juventus juara Serie A musim ini tidak bisa dipungkiri karena mereka juga diuntungkan dengan performa Inter Milan, Lazio, dan Atalanta yang kurang stabil. Ini yang membuat Juventus masih terlihat lebih baik, karena mereka masih memiliki sisa pondasi dari era Antonio Conte dan Massimiliano Allegri.
Bahkan, runner-up musim lalu, Napoli malah terjebak di posisi ke-7. Artinya, Juventus juga bisa dikatakan berhasil memanfaatkan kelabilan para rival, meski mereka juga sudah mulai ikutan labil.
Baca juga: Juve Juara, tapi....
Inilah yang kemudian dikhawatirkan, jika Juventus masih mengharapkan berkah dari kesalahan rivalnya. Karena, hal ini bisa saja tak berulang apabila rivalnya, khususnya Inter Milan mampu lebih konsisten lagi dan mampu menjaga persaingan di posisi 2 besar dari awal sampai akhir musim.
Jika sudah demikian, riwayat scudetto beruntun Juventus dapat terhenti. Imbasnya pun bisa sangat fatal.
Pertama, Juventus akan kehilangan Cristiano Ronaldo. Artinya, mereka kehilangan salah satu predator di lini depan yang membantu mereka bisa menyegel juara Serie A.
Kedua, mereka akan kembali melakukan transisi kepelatihan. Jika merujuk pada musim ini saja, maka ada kemungkinan besar bahwa karier Sarri di Turin tidak akan panjang.
Ketiga, Juventus akan hanya mengandalkan (kembali) Paulo Dybala. Memang, si pemain bisa menjadi salah satu penjamin kesuksesan Juventus. Namun, jika melirik situasi di musim ini dia masih perlu rekan hebat seperti Ronaldo untuk membuat bebannya tidak sangat berat.
Sedangkan jika Ronaldo pergi, maka Juventus akan minim tumpuan. Begitu pun dengan peluang Dybala untuk hengkang dari Juventus, itu bukanlah hal mustahil.
Jika Juventus yang saat ini masih mengandalkan Ronaldo dan Dybala sudah mulai keteteran, bagaimana dengan situasi mereka saat tanpa kedua pemain tersebut?
Salah satu harapan sebenarnya ada di kursi pelatih. Jika allenatore Juventus tepat, maka seluruh pemain Juventus akan terdorong untuk tampil sesuai ekspektasi. Dybala pun bisa saja urung hengkang.
Baca juga: Sarri Sadar Diri
Tetapi, jika pilihan pelatihnya kurang tepat, maka hasilnya bisa sangat berbeda. Dan, apabila merujuk pada apa yang sedang dilakukan Juventus saat ini, ada indikasi jika mereka ingin membuat regenerasi pelatih.