Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dipilih atau Tidak, Anak akan Mengikuti Jejak Orangtuanya

23 Juli 2020   11:51 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:12 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap anak pasti berupaya meniru orangtuanya, sebelum mencari kelebihannya sendiri. Gambar: Pexels.com/Valeria Ushakova

Di masa mudanya, Victoria adalah penyanyi grup di Spice Girls. Bahkan, sampai saat ini masih dikenal sebagai entertainer, meski juga sudah merambah ke dunia enterpreneurship. Inilah yang membuat keputusan Brooklyn untuk tidak menjadi pesepakbola juga bukan perkara yang patut diperdebatkan.

Gambaran semacam ini memperlihatkan bahwa dalam membangun masa depan, anak juga diberi kebebasan untuk memilih. Ada faktor daya tarik dari bidang tersebut ke anak, peminatan anak, hingga bagaimana si anak mengenal orangtuanya.

Kedekatan antara anak dengan orangtuanya disinyalir juga dapat menjadi salah satu pendorong si anak untuk mengikuti jejak orangtuanya. Contohnya seperti Debora Calamita, seorang angkatan TNI AL yang merupakan putri dari sepasang TNI.

Dia yang kebetulan anak semata wayang rupanya sangat terinspirasi oleh jejak kedua orangtuanya. Meski pekerjaannya berat, dan cenderung rawan seksis, namun tekadnya telah mampu membawanya menjadi penerus orangtuanya.

Artinya, selain ada kedekatan antara anak dengan orangtua, pemilihan masa depan juga diperlukan adanya tekad. Jika tekadnya belum besar, maka keinginan untuk menggapainya akan terombang-ambing.

Soal tekad ini juga mengingatkan saya dengan film "Hua Mulan" 2009. Berhubung saya belum bisa menonton film live-action "Mulan" 2020, maka saya ingin membekali pengetahuan saya tentang Mulan dengan menonton film versi lamanya.

Film ini juga merepresentasikan tentang jalan anak mengikuti jejak orangtuanya. Gambar: IMDb.com
Film ini juga merepresentasikan tentang jalan anak mengikuti jejak orangtuanya. Gambar: IMDb.com
Di film itu saya menemukan adanya kedekatan, passion, kemampuan, dan tekad di dalam sosok anak. Kedekatan, membuat Hua Mulan sangat tahu tentang kondisi ayahnya yang sudah tidak mampu lagi untuk ke medan peran.

Passion (gairah), mengarahkan Mulan untuk belajar dan mengasah kemampuan bela dirinya, meski dia adalah perempuan. Hal ini selaras dengan kemampuannya yang terus berkembang dan menghasilkan tekad yang kuat untuk turun ke gelanggang tempur menggantikan ayahnya.

Dari sini kita bisa melihat bahwa untuk menyerupai orangtuanya, si anak perlu memiliki banyak faktor. Bahkan meski rintangan juga seringkali hadir baik dari segi internal (keluarga/orangtua) dan eksternal (lingkungan sosialnya).

Tetap saja sebagai anak, masa depan sebisa mungkin diraih dengan usaha dan kemampuannya. Termasuk jika ternyata pilihannya tidak sesuai harapan orangtuanya.

Lalu, bagaimana dengan anak yang berusaha tidak mengikuti jejak orangtuanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun