Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Siapa yang Bisa Mengalahkan Atalanta?

9 Juli 2020   07:04 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:02 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga laga terakhir Inter di Serie A musim 2019/20. Gambar: Google/Serie A

Namun, pada akhirnya La Beneamata mampu keluar sebagai pemenang. Bukan hanya karena skuad mereka lebih merata, namun karena armada Conte mampu memainkan ritme permainan secara keseluruhan--termasuk mendikte lawan.

Mereka sebenarnya tidak sangat dominan, tapi justru itulah kuncinya. Ketika lawan dipancing untuk berani keluar, maka lini pertahanan lawan akan lebih longgar dan ada kemungkinan besar untuk lengah.

Begitu pun ketika lawan masih memiliki asa untuk mengejar gol, maka konsentrasi untuk bertahan pasti tidak akan maksimal. Itulah yang membuat di menit-menit tertentu, Inter sangat keras untuk membombardir pertahanan Milan, seolah Milan tidak boleh mencari kesempatan untuk menyerang.

Situasi ini yang kemudian membuat Inter memperoleh satu hal yang selalu diinginkan oleh pelatih dan penggemar, yaitu terciptanya gol "pembunuh" perlawanan. Ketika terjadi gol yang (seolah) mengunci pertandingan, maka di situ lawan akan kesulitan untuk comeback.

AC Milan bisa comeback karena gol pembangkit asa dari penalti Ibrahimovic. Gambar: AFP/GETTY IMAGES/MARCO LUZZANI via Kompas
AC Milan bisa comeback karena gol pembangkit asa dari penalti Ibrahimovic. Gambar: AFP/GETTY IMAGES/MARCO LUZZANI via Kompas
Apakah hal itu terjadi pada laga Milan vs Juventus? Jelas tidak terjadi, karena dua gol Juventus semuanya di babak pertama. Artinya, ada waktu bagi Milan untuk memulihkan mental.

Berbeda jika gol kedua Juventus tercipta di babak kedua. Maka, rasanya akan sedikit sulit. Atau malah yang paling bagus adalah Juve mencetak gol ketiga. Itulah yang akan menjadi gol "pembunuh" perlawanan.

Pola permainan di derbi Milan itulah yang sebenarnya perlu diperagakan kembali oleh Inter Milan saat mereka nanti bertemu dengan Atalanta. Secara permainan tim, Atalanta tidak bisa diremehkan. Itulah yang harus membuat Inter sebaiknya mencoba cara yang sama ketika mereka menghadapi Milan--yang saat itu sedang sangat pede dengan kembalinya Zlatan.

Jadi, apakah Inter akan menjadi penghenti rentetan kemenangan Atalanta atau justru tim lain yang akan mengembalikan Atalanta ke bumi?

Malang, 8-9 Juli 2020
Deddy Husein S.

Berita terkait:
Detik dan Football5star

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun