Terbukti, Arsenal kembali menang dan istimewanya adalah terciptanya skor telak, 4-0. Skor yang cukup jarang terlihat sejak Arsenal tak lagi dilatih Unai Emery.
Perlu diakui, ketika di masa awal kepelatihan Emery, Arsenal mampu mencetak banyak gol. Bahkan, si pelatih asal Spanyol itu sempat mengatakan bahwa dirinya menyukai skor besar (5-4/4-3), karena timnya mampu mencetak banyak gol dibandingkan menang hanya dengan skor 1-0.
Namun, seiring berjalannya waktu Arsenal justru limbung ketika mereka tidak mampu menemukan kembali produktivitasnya, sedangkan di sisi lain lini pertahanan mereka tetap membiarkan lawan berpesta ke gawang Leno ataupun Martinez.
Situasi ini yang kemudian cukup berbeda ketika tampuk kepelatihan diambil Mikel Arteta. Mereka memang tetap sering kebobolan, namun Aubameyang dkk. juga lebih mampu meladeni permainan lawan dengan sengit.
Sampai akhirnya tibalah pada momen lanjutan Premier League pekan 32 ini. Arsenal akhirnya memuaskan dahaga penggemarnya dengan keberhasilan mereka membuat skor telak dan cleansheet.
Menghadapi klub yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi jelas memberikan tantangan besar bagi Arsenal. Jika berkaca pada laga melawan Brighton, jelas ekspektasi terhadap hasil positif untuk Arsenal akan biasa saja.
Kalau pun ada prediksi Arsenal menang, kemungkinannya tak beda jauh dari kemenangan atas Soton dan Sheffield Utd. Namun, ternyata hasilnya melebihi ekspektasi.
Memang terasa lebay jika merayakan kemenangan ini. Namun, rasanya ini pantas untuk diperbincangkan. Selain itu, sebenarnya hasil seperti ini adalah keharusan bagi Arsenal. Mengapa?
Pertama, mereka harus segera memulai dan mempertahankan langkah untuk memburu tiket ke zona Eropa musim depan. Kemenangan mereka atas Soton adalah permulaan. Sedangkan laga melawan Norwich adalah upaya untuk mempertahankan jalur benar yang sedang dirintis.
Ketiga, kemenangan dengan skor telak adalah keharusan bagi mereka untuk memperoleh surplus jumlah gol antara memasukkan dan kebobolan. Salah satu penyebab Arsenal terseok-seok di Premier League musim adalah kesulitannya mereka mencetak gol melebihi jumlah kebobolannya.