Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhirnya, Arsenal Bisa Membantai Lawannya

2 Juli 2020   09:32 Diperbarui: 2 Juli 2020   09:34 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol pertama Aubameyang ke gawang Tim Krul di laga Arsenal vs Norwich City (4-0) di Emirates Stadium (2/7). Gambar: Twitter.com/Arsenal

Begitulah kira-kira yang ada di benak penggemar klub asal London Utara itu. Rasanya jarang Arsenal begitu kejam terhadap lawan-lawannya. Khususnya dalam beberapa waktu terakhir. Justru merekalah yang biasanya menjadi sasaran empuk lawannya, apalagi sesama tim besar klasik.

Bisa dikatakan demikian, karena saat ini Premier League sudah mulai menumbuhkan tim besar baru. Seperti Leicester City dan kemungkinan akan ada klub lainnya yang berpotensi menjadi tim kuat.

Jika berbicara tentang tim kuat memang salah satunya akan ada nama Arsenal. Namun, nahasnya ketika mendengar nama Arsenal juga muncul ketakutan ketika nama tersebut dipertemukan dengan nama lain seperti Liverpool dan Manchester City.

Bahkan, nama terakhir adalah nama yang sedang sangat akrabnya dalam mencukur rumput di dalam kotak penalti Arsenal dengan skor yang identik dengan angka 3. Entah kebetulan atau tidak, hal ini menjadi prediksi buruk ketika kedua klub ini bentrok.

Terbukti, di laga yang tak lama digelar antara keduanya, skor yang tercipta adala 3-0 untuk kemenangan Manchester City. Hasil itu sempat membuat Pep Guardiola dan anak asuhnya menyimpan asa menjegal Liverpool.

Namun, ternyata mereka gagal mencegah The Reds untuk menjadi juara Premier League pertama kalinya setelah 30 tahun. Manchester City harus tabah melihat pesta juara ala new normal. Sedangkan Arsenal merasa sia-sia telah memberikan 3 poin untuk The Citizens.

Sejak itu, Arsenal harus bangkit. Meski sempat tersandung di laga melawan Brighton, mereka akhirnya mampu memetik kemenangan. Salah satunya adalah dengan mengalahkan tim yang biasanya dikhawatirkan menjadi "Robin Hood", yaitu Southampton.

Mereka juga mampu menghasilkan cleansheet, membuat publik merasa absennya Bernd Leno di bawah mistar terasa tak berpengaruh. Siapa tahu, justru dengan tidak adanya kiper yang bagus seperti Leno, membuat para pemain Arsenal terlihat berupaya membantu Emiliano Martinez agar tidak menjadi bulan-bulanan.

Ini juga seolah menjadi anomali. Karena, biasanya ketika sebuah klub menurunkan kiper kedua, maka secara mentalitas, lawan akan lebih pede untuk meneror pertahanan klub tersebut. Begitu pun dengan mentalitas klub dengan kiper kedua itu yang mulai menurun atau kurang pede.

Namun, di Arsenal justru kebalikannya. Mereka seperti lebih disiplin. Bahkan, ketika di posisi bek tengah kembali diisi oleh David Luiz, seperti di laga terbaru melawan Norwich City (1/7).

Formasi yang digunakan Arsenal. Gambar: Google/Premier League
Formasi yang digunakan Arsenal. Gambar: Google/Premier League
Di laga ini, Arsenal kembali menggunakan formasi 3-4-3 yang sempat dipakai untuk menyingkirkan Sheffield United di perempat final Piala FA. Sepertinya dengan hasil itu membuat Arteta percaya diri untuk menerapkannya kembali.

Terbukti, Arsenal kembali menang dan istimewanya adalah terciptanya skor telak, 4-0. Skor yang cukup jarang terlihat sejak Arsenal tak lagi dilatih Unai Emery.

Perlu diakui, ketika di masa awal kepelatihan Emery, Arsenal mampu mencetak banyak gol. Bahkan, si pelatih asal Spanyol itu sempat mengatakan bahwa dirinya menyukai skor besar (5-4/4-3), karena timnya mampu mencetak banyak gol dibandingkan menang hanya dengan skor 1-0.

Namun, seiring berjalannya waktu Arsenal justru limbung ketika mereka tidak mampu menemukan kembali produktivitasnya, sedangkan di sisi lain lini pertahanan mereka tetap membiarkan lawan berpesta ke gawang Leno ataupun Martinez.

Situasi ini yang kemudian cukup berbeda ketika tampuk kepelatihan diambil Mikel Arteta. Mereka memang tetap sering kebobolan, namun Aubameyang dkk. juga lebih mampu meladeni permainan lawan dengan sengit.

Sampai akhirnya tibalah pada momen lanjutan Premier League pekan 32 ini. Arsenal akhirnya memuaskan dahaga penggemarnya dengan keberhasilan mereka membuat skor telak dan cleansheet.

Menghadapi klub yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi jelas memberikan tantangan besar bagi Arsenal. Jika berkaca pada laga melawan Brighton, jelas ekspektasi terhadap hasil positif untuk Arsenal akan biasa saja.

Kalau pun ada prediksi Arsenal menang, kemungkinannya tak beda jauh dari kemenangan atas Soton dan Sheffield Utd. Namun, ternyata hasilnya melebihi ekspektasi.

Memang terasa lebay jika merayakan kemenangan ini. Namun, rasanya ini pantas untuk diperbincangkan. Selain itu, sebenarnya hasil seperti ini adalah keharusan bagi Arsenal. Mengapa?

Pertama, mereka harus segera memulai dan mempertahankan langkah untuk memburu tiket ke zona Eropa musim depan. Kemenangan mereka atas Soton adalah permulaan. Sedangkan laga melawan Norwich adalah upaya untuk mempertahankan jalur benar yang sedang dirintis.

Arsenal butuh kemenangan telak untuk menaikkan surplus golnya. Gambar: Google/Premier League
Arsenal butuh kemenangan telak untuk menaikkan surplus golnya. Gambar: Google/Premier League
Kedua, jika mereka bisa meraih kemenangan di laga ini, maka untuk laga selanjutnya mereka sudah memperoleh modal mentalitas yang tepat. Ditambah di laga-laga selanjutnya mereka harus bertemu dengan sesama klub yang berupaya memperebutkan jatah Eropa.

Ketiga, kemenangan dengan skor telak adalah keharusan bagi mereka untuk memperoleh surplus jumlah gol antara memasukkan dan kebobolan. Salah satu penyebab Arsenal terseok-seok di Premier League musim adalah kesulitannya mereka mencetak gol melebihi jumlah kebobolannya.

Mereka mudah kebobolan, sedangkan untuk mencetak gol justru kesulitan. Inilah yang membuat catatan agresivitas golnya di musim ini sangat memprihatinkan. Bahkan, sekilas sulit dipercaya bahwa itu adalah torehan dari sebuah klub yang pernah menyandang "The Invincibles" di Premier League.

Keempat, Arsenal harus memanfaatkan mentalitas anak asuh Daniel Farke yang sedang terombang-ambing setelah gagal melaju lebih jauh di Piala FA. Ini yang membuat laga di Emirates Stadium seperti menjadi perhitungan penting bagi The Canaries untuk mencoba membuka asa bertahan di Premier League.

Norwich tentu berharap dapat mencuri poin seperti yang dilakukan Brighton. Situasi inilah yang membuat Norwich City terlihat cukup berani dalam meladeni permainan Arsenal. Mereka bahkan mampu menghasilkan peluang yang tak beda jauh dengan torehan Arsenal.

Begitu pun dengan penguasaan bola yang cukup berimbang. Artinya, pertandingan sangat seru, meski akhirnya secara skor terlihat jomplang. Tetapi, inilah salah satu letak kunci keberhasilan Arsenal untuk menang besar.

Statistik pertandingan Arsenal vs Norwich City pekan 32 Premier League 2019/20. Gambar: Google/Premier League
Statistik pertandingan Arsenal vs Norwich City pekan 32 Premier League 2019/20. Gambar: Google/Premier League
Jika di Piala FA dengan strategi bertahan kompak yang dilakukan Tim Krul dkk. masih tetap kalah, apalagi dengan lebih terbuka. Bukannya meremehkan kualitas mereka, namun dengan statistik kebobolan mereka yang sangat besar, maka itulah letak kelemahan yang bisa saja sudah diincar oleh Arsenal.

Norwich mengalami defisit gol yang sangat ekstrim di musim ini. Gambar: Google/Premer League
Norwich mengalami defisit gol yang sangat ekstrim di musim ini. Gambar: Google/Premer League
Empat poin inilah yang kemudian membuat kemenangan telak Arsenal baru terasa wajar. Karena, memang dengan melawan tim yang statistik bertahannya sangat buruk selain Aston Villa (kebobolan 60 gol sampai pekan 32), jelas Arsenal tidak boleh menyiakan kesempatan untuk pesta gol.

Pesta gol ini juga menjadi keharusan Arsenal agar dapat memperbaiki catatan mereka dalam mencetak gol. Karena, ketika nantinya harus berebut tempat di klasemen akhir, tidak hanya tentang hitungan poin yang penting tetapi juga catatan surplus golnya.

Jadi, harapannya akan ada lagi kemenangan-kemenangan telak yang dihasilkan oleh The Gunners. Itulah yang nanti juga akan membantu membangun kepercayaan diri mereka untuk bersaing dengan lawan-lawannya, khususnya dalam mencari tiket ke Eropa musim depan.

Mampukah Arsenal?

Malang, 2 Juli 2020

Deddy Husein S.

Berita terkait:
Kompas dan CNNIndonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun