Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Kala Cinta Menggoda" di Antara Pembaruan, Adaptasi, dan Nostalgia

22 Juni 2020   15:33 Diperbarui: 22 Juni 2020   15:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vidklip Kala Cinta Menggoda dirilis pada 21 Juni 2020. Gambar: Youtube/NOAH

Tepat, karena pada era saat ini alunan musik akan banyak diprakarsai oleh musik digital. Meski kita tetap harus menguasai basic instrumennya secara organis, tetap saja pada akhirnya ada ketertarikan dan tuntutan untuk mempelajari musik digital.

NOAH kemudian memperkenalkan lagu-lagu seperti "Cinta Bukan Dusta" dan "My Situation". Dua lagu itu membuat pendengar mulai terbiasa dengan musik kombinasi antara instrumental yang dibawakan Lukman dengan tempo digital yang diolah oleh David.

Menariknya, secara aliran yang diusung oleh NOAH adalah pop-alternatif. Ini membuat mereka bisa mengeksplorasi musiknya. Hal ini terdengar mirip dengan apa yang terjadi pada LINKIN PARK.

Album terakhir Linkin Park bersama Chester Bennington. Gambar: Linkinpark.com
Album terakhir Linkin Park bersama Chester Bennington. Gambar: Linkinpark.com
Bagi penggemar rock-metal, lagu-lagu LINKIN PARK seperti kurang manly. Namun bagi pendengar umum, lagu-lagu LINKIN PARK lebih manusiawi terhadap telinga. Terbukti dua lagu di album terakhir mereka (2017), "Heavy" dan "One More Light" mendapatkan tribut oleh banyak orang yang bahkan mungkin tidak begitu menyukai rock.

Itulah yang menjadi keuntungan dari adanya aliran alternatif. Ketika disambungkan dengan aliran yang solid seperti pop dan rock, akan menciptakan keluwesan bagi pengkaryanya. Hal ini yang sepertinya menjadi potensi yang dimanfaatkan oleh NOAH.

Vidklip Kala Cinta Menggoda dirilis pada 21 Juni 2020. Gambar: Youtube/NOAH
Vidklip Kala Cinta Menggoda dirilis pada 21 Juni 2020. Gambar: Youtube/NOAH
Hingga akhirnya kita kembali mendengarkan lagu lawas yang berjudul "Kala Cinta Menggoda". Lagu yang awalnya terdengar ceria mampu disulap oleh NOAH menjadi lebih mellow. Dengan perubahan tersebut membuat tempo yang modern dari David sangat terasa.

Ketika awal mendengar, memang terasa kurang gereget. Namun ketika sudah memasuki pertengahan dan akhir, rasanya telinga kita ingin kembali mendengarnya--lagi dan lagi.

Terlepas dari warna baru yang diberikan NOAH untuk lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra tersebut, kita juga diperlihatkan bahwa kreativitas tak akan sepenuhnya luntur ketika berada di situasi yang kurang kondusif. Terbukti, lagu ini tak hanya berhasil diproduksi secara audio namun juga video klip.

Prosesnya pun dikabarkan dengan cara di rumah saja. Tentu ini menjadi kabar yang inspiratif. Jika NOAH bisa, tentu kita juga seharusnya bisa. Setidaknya bisa mengapresiasinya.

Memang, karya yang diluncurkan di tengah gejolak permasalahan global ini bukanlah yang pertama. Ada karya lagu dari Rhoma Irama, Ari Lasso, Radja Band, Goodnight Electric, dan lainnya. Ini membuat kita semakin sadar bahwa dalam situasi apa pun, berkarya tetap harus jalan terus.

Tanggapan netizen 1. Gambar: Tangkapan pribadi/Youtube/Noah-Musica Studio
Tanggapan netizen 1. Gambar: Tangkapan pribadi/Youtube/Noah-Musica Studio
Ini juga dibuktikan dengan karya NOAH dengan lagu yang video klipnya disutradarai Upie Guava. Kita bisa melihat syuting dengan jaga jarak tetap dapat sinkron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun