Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gattuso dan Napoli Memang Pantas Juara, Mengapa?

18 Juni 2020   15:42 Diperbarui: 18 Juni 2020   16:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorenzo Insigne angkat trofi juara Coppa Italia 2019/20 di Roma (18/6). Gambar: Twitter.com/FOXDEPORTES via Tribunnews

Sebagai tim besar, jelas Juventus lebih ingin bermain 90 menit saja dibandingkan harus sampai babak adu penalti. Sedangkan Napoli, meski mereka juga masih dianggap tim besar, namun mereka cukup sadar bahwa peluang untuk juara dengan permainan 90 menit akan lebih sulit.

Itulah mengapa Napoli terlihat lebih percaya diri di babak adu penalti dibandingkan Juventus. Dan, ini membuat pertandingan final selayaknya final, karena berlangsung lebih dari 90 menit, meski di sisi lain terasa membosankan.

Baca juga: Gattuso Siap Dapat Tekanan

Alasan kedua, ini adalah duel strategi yang berbeda. Sebenarnya ini sudah terkuak di faktor pertama, namun di sini kita bisa lebih fokus melihat strategi di lapangan. Apa yang dilakukan Napoli nyaris tak ada bedanya dengan pertandingan semifinal melawan Inter Milan.

Lorenzo Insigne cenderung menunggu, lalu mencari celah untuk serangan balik. Terbukti salah satu upayanya berhasil menjadi gol untuk membuat Inter tersingkir.

Prediksi ini sebenarnya sudah mengudara di banyak media, namun mengapa Sarri gagal mengantisipasi? Salah satu alasan kuatnya adalah Maurizio Sarri terlihat sungkan untuk mencadangkan Cristiano Ronaldo, alias membuat plan B.

Cristiano Ronaldo gagal menambah raihan prestasi bersama Juventus. Gambar: AFP/Getty Image/MARCO ROSIC via Kompas
Cristiano Ronaldo gagal menambah raihan prestasi bersama Juventus. Gambar: AFP/Getty Image/MARCO ROSIC via Kompas
Seolah Sarri tidak belajar dari pertandingan semifinal melawan AC Milan. Di situ terlihat sekali bahwa Ronaldo sedang belum menemukan ritme permainannya pasca "libur" 3 bulan.

Tidak ada salahnya juga Sarri tetap berharap pada pemain bintangnya. Namun, dengan kualitasnya, Ronaldo malah akan menarik jika disimpan di babak pertama, karena Napoli akan memiliki pekerjaan rumah baru.

Apakah mereka tergiur untuk lebih percaya diri menyerang atau tetap menunggu pola penyerangan Juventus yang (seandainya) tanpa Ronaldo. Sayangnya, hal ini tidak terjadi, karena Juventus seolah masih berharap setidaknya Ronaldo dapat mencetak gol walau dari penalti.

Baca juga: Napoli Lebih Unpredictable

Faktor ketiga atau yang terakhir masih menyambung dengan faktor sebelumnya, yaitu pertandingan ini merupakan penegas bahwa strategi Gennaro Gattuso selalu berjalan, setidaknya untuk dua klub yang gemar mendominasi permainan, Juventus dan Inter Milan. Khusus untuk Juventus, mereka sebenarnya sudah diperingatkan melalui pertemuan terakhir di Serie A (27/1).

Di situ Napoli dapat mengalahkan Juventus dengan skor 2-1. Kita memang bisa menganggap kemenangan itu karena Napoli bermain di kandang dan mereka punya orientasi besar untuk menang.

Hanya, yang perlu diingat adalah Napoli dapat membuat Juventus tidak sepenuhnya mampu bermain sesuai keinginan mereka. Terbukti di final ini Napoli juga mampu menggiring Juventus ke cara main Napoli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun