Menariknya dua poin itu dikukuhkan oleh Bu Ita ketika menanggapi proses Mbak Gina dalam menjaga bisnisnya kala pandemi. Menurut beliau, cara yang tepat untuk menghadapi pandemi adalah berpikir positif dan kreatif.
Ketika kita mampu berpikir positif, pasti nantinya akan ada kepingan-kepingan kreativitas yang nantinya sangat bermanfaat untuk menjaga eksistensi, khususnya di bidang finansial. Ini juga diperkuat oleh Mbak Gina yang merasa bahwa menjaga ekonomi sangat penting termasuk untuk para pegawai.
Pada skala prioritas, Mbak Gina mengaku lebih mengutamakan kesejahteraan pegawai dibandingkan hal lainnya. Misalnya, jika sebelumnya sangat fokus pada sektor pemasaran, maka kali ini perputaran finansialnya difokuskan ke pegawai.
Bagaimana dengan strategi pemasarannya?
Berhubung Mbak Gina adalah figur publik, maka dirinya bisa menjadi tumpuan dalam memasarkan produknya. Jika di masa normal, bisnisnya sangat terbantu oleh influencer ataupun peng-endorse lainnya, maka kali ini Mbak Gina-lah yang meng-endorse produknya.
Cara ini dilakukan dengan sistem live shopping yang membuat Bu Ita menangkap ini sebagai sisi kreativitas. Menurut beliau, Mbak Gina telah berhasil untuk berpikir positif dan mencari jalan keluar.
Pesan tersebut bisa saja belum mencakup semua materi yang disampaikan oleh dua narasumber tersebut. Namun bagi saya, tiga pesan itu sangat relevan untuk kita yang kemungkinan besar masih kadang semangat-kadang putus asa dalam menghadapi covid-19.
Tetap semangat dan selamat mencari webinar lainnya!
Mari temukan pesan-pesan yang bermanfaat!
Malang, 16 Juni 2020