Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sekian Purnama, Akhirnya Bertemu Kebiasaan Baru

15 Juni 2020   21:45 Diperbarui: 8 April 2021   08:00 9788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar ini diselenggarakan dengan durasi padat karena faktor jumlah narasumber yang banyak. Gambar: Youtube/UBTV Brawijaya

Sebenarnya ada beberapa channel yang menyerupai konten-konten tersebut, namun dua channel itu terasa sangat berpengaruh dalam adaptasi saya untuk mengikuti diskusi-diskusi melalui daring.

Hingga kemudian, ada kesempatan untuk mengikuti topik pembahasan yang lebih serius dan cukup interaktif, yaitu ketika Kompasiana mengadakan live streaming dengan membahas tentang Optimasi Konten. Saat itu tidak hanya saya senang atau tertarik untuk menontonnya, namun juga dikarenakan saya membutuhkan isi dari materi tersebut.

Akhirnya dari situ saya mulai cukup semangat untuk mengikuti beberapa konten serupa, termasuk ketika saya menemukan sebuah hobi singkat saya, yaitu menonton live streaming dari channel Vincent & Desta Show. Bukan soal kontennya yang saya utamakan kali ini, melainkan adanya pembiasaan baru akibat munculnya channel tersebut.

Sampai akhirnya yang terbaru, selain saya menonton perayaan Wisuda LDR angkatan 2020 yang disiarkan Narasi TV (14/6), saya juga sempat menyimak sebuah webinar yang dilakukan oleh sebuah fakultas di salah satu kampus di Malang, Universitas Brawijaya.

Webinar diawali dengan sebuah sambutan. Gambar: Youtube/UBTV Brawijaya
Webinar diawali dengan sebuah sambutan. Gambar: Youtube/UBTV Brawijaya
Webinar itu diselenggarakan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UB (13/6). Berawal dari unggahan status di WhatsApp (WA) teman, saya mencoba untuk mengikuti webinar itu meski hanya murni sebagai penonton, bukan peserta.

Baca Juga: Menjadi Pembicara Webinar, Cara Produktif dan Kreatif di Tengah Pandemi Covid-19

Tujuan saya hanya ingin tahu apa yang akan dibahas di webinar tersebut, ditambah dengan korelasinya terhadap situasi aktual. Siapa tahu ada pesan-pesan yang menarik, sekaligus mencaritahu pembuktian dari praktisi dari prodi tersebut, atau dari fakultas tersebut.

Beruntung, keinginan itu terwujud. Meski sedikit terlambat beberapa menit saja, namun saya cukup berhasil mengikuti jalannya webinar sampai berakhir. Ada beberapa hal yang menarik dari webinar tersebut, yang diantaranya akan saya ungkap sebagai 7 catatan penting berdasarkan jumlah pembicaranya.

Pertama, adanya harapan bahwa praktisi yang berkaitan dengan komunikasi publik, atau yang biasanya disebut Public Relations (PR), seyogyanya diemban oleh alumni Ilmu Komunikasi. Tentu ini tak lepas dari faktor rekam jejak pendidikan yang harus linear bagi praktisi, dan saya cukup menyetujui hal itu.

Kedua, praktisi yang paham dengan media komunikasi dan informasi harus bekerja sama  dengan pemerintah daerah untuk pengawasan dan pengendalian terkait informasi yang ada di media sosial--termasuk media (massa) online. Hal ini bertujuan sebagai penyaringan dan penangkalan adanya informasi bohong (hoax).

Ketiga, meski kita sulit berinteraksi langsung (offline), kita harus tetap berkarya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, khususnya oleh para putra daerah. Karena, merekalah nanti yang akan menjadi penyambung lidah yang tepat antara pemerintah dengan masyarakat sampai yang terbawah.

Keempat, perlu adanya kolaborasi yang padu antara atasan dengan seluruh kepanjangan tangannya. Ini nantinya akan memberikan dampak bagus terkait penerapan kebijakan ketika muncul sesuatu yang berbahaya seperti pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun