Jika merujuk pada informasi dari Bolasport.com, kita bisa mengetahui bahwa jadwal penyelenggaraan MotoGP akan mengadaptasi sistem seri di WSBK. Ada beberapa sirkuit yang ditunjuk menjadi tuan rumah dua kali.
Di antaranya adalah Jerez, Aragon, Valencia, Redbull Ring (Austria), dan Misano (San Marino/Italia). Kelima sirkuit itu akan menghasilkan 10 seri yang dapat diperebutkan poinnya oleh Marc Marquez, Dovizioso, Maverick Vinales, Alex Rins dan lainnya.
Lima sirkuit itu kemudian ditambah dengan dua sirkuit lainnya yang tetap memilih menggelar satu kali seri saja, yaitu Brno (Rep. Ceko), Catalunya, dan Le Mans (Prancis). Berarti, secara hitungan sementara MotoGP akan menggelar 13 seri di musim 2020 ini (Bola.com).
Sebenarnya jumlah ini tidak terlalu sedikit jika merujuk pada jumlah seri di musim normal sebelumnya yang belum pernah mencapai 20 seri, kecuali di tahun 2020 ini. Seharusnya baru musim inilah, MotoGP akan digelar dengan jumlah seri yang sangat banyak, namun akibat pandemi justru musim ini akan menjadi musim dengan seri balap paling sedikit.
Bisa saja inilah kenormalan baru yang diberikan MotoGP ke penggemarnya. Sama seperti sepak bola, kita juga akan bersiap menyaksikan layout sirkuit pada sisi tribun harus tanpa penonton yang biasanya dihampiri oleh pembalap pasca race dan selalu mendapat sorotan kamera ketika ada momen replay.
Selain itu dengan jumlah race yang sedikit, ini sudah cukup bagi pembalap dan tim, karena mereka diibaratkan sudah mengambil jatah libur paruh musim saat situasi normal. Biasanya setelah mengarungi separuh dari total seri--biasanya setelah seri Sachsenring Jerman, mereka akan jeda nyaris sebulan dan dilanjut dengan seri di Brno.
Berhubung mereka sudah kehilangan banyak waktu di awal musim, maka jadwalnya saat ini sangat padat. Imbasnya bisa saja ke performa. Karena dengan jadwal sedemikian rupa, semua pembalap sebisa mungkin menghindari cedera.
Inilah yang akan menarik untuk dinantikan, karena apakah pembalap yang sangat agresif seperti Marc Marquez, Cal Crutchlow, dan Jack Miller akan tetap agresif?
Jika mereka masih menggunakan gaya khasnya, bisa saja ada peluang besar bagi mereka untuk cedera dan kesulitan untuk recovery dalam waktu sepekan.
Bahkan, mantan pembalap yang pernah dijuluki "Man of Steel", Jorge Lorenzo, bisa saja memilih istirahat dua pekan lebih untuk memulihkan tubuhnya dari cedera, alih-alih tetap membalap. Dugaan terkait manajemen balap karena jadwal padat inilah yang nantinya juga akan menjadi bagian terselubung dari kenormalan baru di MotoGP 2020.