Dalam kurun sepekan lebih, kita dihebohkan dengan kehadiran jajanan yang sebenarnya sudah sangat akrab di mata bahkan perut kita, Oreo. Namun yang menjadi pembeda adalah Oreo yang kita lihat kali ini terdapat tulisan Supreme.
Sesuai brand tersebut, Oreo itu juga kemudian disulap menjadi cukup identik dengan warna merah. Jika biasanya kita melihat Oreo selalu berwarna hitam dan berkrim putih, kini tampilannya berbeda.
Bahkan, meski kita sudah cukup familiar dengan kehadiran Oreo bervarian rasa, namun warna hitam pada cookies-nya tidak pernah berbeda. Perubahan biasanya hanya terletak pada warna krimnya yang memang paling mudah dicampur dengan ekstrak rasa-rasa.
Namun, citarasa khas Oreo tentu terletak pada kukisnya. Hal ini kemudian membuat Oreo sangat populer, hingga ke ranah internasional.
Faktor good branding ini kemungkinan besar membuat Supreme kepincut dan yakin terhadap akan suksesnya kerja sama yang mereka jalin. Terbukti, ketika sejak kehadiran Oreo Supreme itu, kehebohan terjadi.
Baca juga: Pikat Sihir Oreo Supreme (R. Sugiarti)
Tidak ayal pula hal ini menarik perhatian banyak orang, termasuk influencer dan youtuber. Mungkin bagi beberapa orang yang harus berpikir beribu kali untuk mencoba Oreo Supreme, lebih baik menantikan dua bidang profesi masa kini itu menampilkan ulasan-ulasan terkait Oreo Supreme.
Tentu, orang-orang yang berada di bidang tersebut paling berpeluang besar untuk memberikan tanggapan, tak hanya testimoni. Selain karena kemampuan (materi) mereka, juga karena secara tak langsung itu sudah menjadi tanggung jawab mereka.
Apakah sekelas Youtuber atau Influencer mau kalah cepat dengan masyarakat biasa?
Beruntung dari sekian youtuber atau influencer, David GadgetIn berhasil mengulas Oreo Supreme di konten channel-nya. Secara judul, sangat clickable, karena mengatakan bahwa Oreo Supreme yang berharga 500 ribuan itu worth it.
Seriously?
Dugaan awalnya saat membaca judul itu adalah tentang citarasa yang mungkin memang lebih enak dari Oreo original. Bukankah kukisnya berwarna merah? Pasti ada rasa yang berbeda di balik warna tersebut.
Dugaan itu kemudian menggiring mata untuk menyimak video review Oreo "Sultan" tersebut. Seiring berjalannya waktu, optimistis terkait istilah worth it karena citarasa mulai luntur secara perlahan.
Bukan karena ekspresi David yang tersirat mengungkapnya. Namun, hal itu dikarenakan faktor familiar dan ekspektasi. Seperti yang pernah ditulis di artikel tempo waktu, bahwa terkadang ekspektasi tak selamanya dapat sinkron dengan realisasi.
Bad opinion itu pun mulai membesar ketika ternyata kemasan di dalam bungkus Oreo Supreme itu tidak begitu solid. Hasilnya dapat ditebak bahwa kukis Oreo itu dapat retak dan berantakan.
Apakah itu worth it? Lima ratus ribu, loh!
Seharusnya bisa lebih bagus. Karena jika disandingkan dengan kemasan crackers tipis saja yang harganya masih 10.000 rupiah--bisa lebih murah--sudah kalah jauh.
Dari situ kesan bahwa Oreo Supreme tidak worth it semakin mengangkasa. Hingga tiba momen yang dinantikan, yaitu Oreo Supreme dimakan oleh David. Bagaimana Bang?
Jika merujuk pada ekspresi dan penuturannya, terasa bahwa citarasa Oreo Supreme tak lebih istimewa jika dibandingkan Oreo original. Artinya, ada faktor familiar (kebiasaan) yang diunggulkan dalam menanggapi rasa baru yang ditawarkan si Oreo Merah. Tetapi, mengapa muncul kata "worth it"?
Ternyata istilah itu muncul karena terdapat rasionalitas dari apa yang dirasakan dan dihadapi oleh David. Ini pula yang membuat respek besar patut diberikan ke youtuber yang identik mengulas tentang gadget-gadget yang berkeliaran pesat dewasa ini.
Ternyata David berpikir bahwa Oreo Supreme itu berdampak besar. Tidak lagi bicara tentang citarasa selayaknya makanan-makanan yang dijual dengan harga selayaknya makanan tersebut.
Dampak dari kehadiran Oreo Supreme adalah tentang hype. Masyarakat banyak memperbincangkannya, dan diantaranya pasti ada yang rela atau nekad mencoba membelinya.
Bagi influencer dan youtuber, ini tentu memberikan objek baru yang dapat dimanfaatkan untuk menampung "recehan" dollar yang tentunya sangat menguntungkan mereka. Buktinya juga bisa dilihat bahwa, video review Oreo Supreme milik David sudah masuk ke jajaran trending tak lama setelah diunggah.
Bukti ini membenarkan pemikiran David bahwa Oreo Supreme dengan harga yang kurang masuk akal dan rasa yang sebenarnya tidak istimewa, nyatanya masih worth it. Karena, untuk urusan bisnis dan daya tarik di peryutuban, Oreo Supreme yang seharga 550 ribu dapat dijadikan objek untuk menarik banyak penonton.
Melalui harga yang sedemikian rupa dan tentunya dengan adanya brand Supreme, membuat banyak orang penasaran meski kebanyakan dari mereka belum tentu akan membelinya. Hal ini juga pernah disampaikan oleh David bahwa dengan mengulas gadget yang terbaru dan termahal seperti iPhone, viewers-nya lebih tinggi daripada review gadget lainnya.
Kata David pula--saat diundang Deddy Corbuzier* di konten podcast-youtube, masyarakat penonton (khususnya di channel-nya) cenderung suka menonton hal-hal yang sulit dimiliki dibandingkan hal-hal yang dapat diraih atau dibutuhkan.
Hal ini yang tak mengherankan jika akhirnya kita menemukan istilah worth it pada review-nya tentang Oreo Supreme tersebut. Karena dengan bombastisnya perbincangan di media sosial dan oleh netizen, pasti review tentang Oreo Supreme (di mana pun) akan memancing banyak orang untuk menyimak.
Itulah mengapa dengan modal 1 jutaan rupiah, David yakin bahwa video review**-nya tentang Oreo Supreme akan banyak viewers-nya. Artinya, uang yang dikeluarkan dapat dipastikan kembali, bahkan besar kemungkinan lebih. Di sini David tak hanya rasional, namun juga jujur.
Dia sadar dan mau mengakui bahwa konten review-nya ini pasti akan memperoleh dampak hype dari objek yang diulas. Jadi, benar kan rasionalitas David untuk menyebut Oreo Supreme worth it?
Lalu, apa lagi yang akan viral nan unik seperti Oreo Supreme? Apakah akan ada makanan lain yang berkolaborasi dengan Supreme?
Atau mungkin perlu ada air mineral merk Supreme. Siapa tahu setelah makan Oreo Supreme perlu minum, biar tidak seret di tenggorokan. Hehe.
Malang, 30 Mei 2020
Deddy Husein S.
Ket.:
*klik tautan untuk menonton dialog David dan Deddy Corbuzier.
**video review Oreo Supreme dari GadgetIn, dan berita terkait dari Kompas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H