Secara langsung dan tidak, pilihan rating itu menggiring pembaca untuk mengapresiasi maupun untuk mengukur nilai terhadap tulisan tersebut. Begitu pula dengan penulisnya yang pasti akan mengevaluasi pasca melihat rating yang diperoleh.
Karena sejak awal penulis melihat rating Inspiratif cenderung kurang akurat. Terkadang ada faktor kesengajaan dari pembaca untuk membuat tulisan itu sangat bernilai tinggi. Padahal belum tentu demikian.
Namun sebagai penulis, kita tak bisa mengatur ataupun melarang pembaca untuk memberikan apresiasi yang seperti apa. Terserah mereka, karena mereka yang memikirkan apa yang harus dipilih.
Entah itu memang demikian atau tidak, juga terserah. Namun jika itu dilakukan secara pribadi, tidak banyak tulisan yang memperoleh sematan Inspiratif.
Menurut penulis, rating itu cukup berat dibandingkan rating lainnya. Tidak banyak tulisan yang secara objektif dinilai inspiratif. Namun, akhir-akhir ini secara pribadi, penulis sering menemukan tulisan yang inspiratif.
Bisa saja faktor situasi saat ini yang sangat butuh ide-ide dan saran yang memang sangat bagus untuk ditiru secara individu maupun masif. Ada salah satu tulisan yang sangat inspirasional, meski sebenarnya sudah ada yang melakukan saat situasi sekitar belum seperti sekarang.
Bagi penulis, ulasan yang semacam itulah yang patut dipenuhi rating Inspiratif. Sedangkan sampai sejauh ini, penulis belum menemukan tulisan pribadi yang bisa diberi rating tersebut.
Penulis tentu maklum, karena faktor usia--seperti penulis--biasanya menggiring perwujudan pada tulisan yang cenderung "hanya" aktual, menarik, dan tentunya bermanfaat. Sejauh ini belum ada tulisan di Kompasiana yang ditemukan tanpa manfaat. Pasti ada manfaat kepada pembacanya.
Sedangkan rating langka lainnya adalah Menghibur. Secara tersirat ada dua penafsiran.
Menghibur karena konteksnya hiburan, atau menghibur karena secara konten tulisan tersebut mengupas sesuatu yang dapat menjadi guyonan secara satir. Biasanya yang membahas tentang ranah politik akan ada hal begini.