Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Tetap di Rumah dan PSBB yang Melonggar

14 Mei 2020   15:14 Diperbarui: 19 Mei 2020   04:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari theconversation.com

Sedangkan faktor ketakutan ini sebenarnya sangat logis. Kita tentu masih ingin bertahan hidup cukup lama, agar segala misi masih bisa dijalani. Hal ini juga berlaku bagi para seleb yang mana mereka juga pasti memiliki misi untuk mencapai banyak hal.

Namun, apa yang diharapkan tidak selamanya dapat terealisasi, alih-alih mencapai yang ideal. Itulah mengapa, ketika kondisi seperti sekarang kita seharusnya menyadari bahwa untuk mencapai dua titik yang sama itu sulit.

Penampakan jungkat-jungkit yang tidak dimainkan. Gambar: Tribunnews/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Penampakan jungkat-jungkit yang tidak dimainkan. Gambar: Tribunnews/NUR INDAH FARRAH AUDINA

Ibaratnya seperti alat bermain jungkat-jungkit. Ketika tidak dimainkan, alat itu akan berhenti dengan salah satu sisinya terangkat. Secara pribadi, penulis belum pernah menemukan adanya jungkat-jungkit yang berhenti pada titik 0 (nol).

Jika diibaratkan kebutuhan kesehatan dan ekonomi sebagai jungkat-jungkit, maka seperti itulah kondisinya, baik ketika ada yang menggerakkan maupun tidak. Mereka akan berhenti pada titik yang berbeda.

Lalu, bagaimana dengan nasib keduanya ketika PSBB?

Nasibnya memang akan sama, terdegradasi. Namun pasti ada salah satu yang lebih dominan dibandingkan yang lain. Toh, buktinya orang kaya tidak selalu sehat, dan orang miskin tidak selalu cepat mati. Jadi, mengapa harus diperdebatkan?

Sebenarnya letak kunci penanganan terkait pandemi adalah waktu. Atau lebih tepatnya adalah timeline. Kita hanya perlu membuat timeline untuk menggerakkan mana dulu dan mana yang kemudian.

Baca juga: Indonesia Seharusnya Prioritaskan Kesehatan Dulu

Meski secara pribadi penulis merasa kesehatan adalah nomor satu, tetapi kalau tidak bisa makan ya pasti sakit. Sedangkan kita tidak bisa selamanya bergantung pada bantuan, bukan?

Kita tetap harus mandiri. Tidak hanya soal mandiri mencegah kesehatan kita agar tidak ambles, tetapi juga mencegah neraca uang kita agar tidak berkarat, keropos, dan hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun