Ditambah dengan rasa ikhlas yang akan semakin besar ketika masih bisa beribadah walau hanya di rumah. Ini tak akan sepenuhnya merusak besar iman terhadap agama yang diyakini. Bisa saja malah menguatkan, karena kini beribadah pasti akan lebih ikhlas.
Jadi, ketika Ramadan ini hadir kala pandemi covid-19 belum juga enyah dari bumi, harapan paling realistis adalah kesehatan dapat diperoleh dan dijaga dengan baik. Tujuannya untuk memperoleh harapan lainnya, yaitu dapat beraktivitas dengan lancar dan beribadah dengan lebih ikhlas.
Harapan paling besar--bonusnya--tentu pandemi ini harus pergi dan tak akan pernah kembali, dan itu adalah harapan semua orang. Meski demikian, harapan itu tetap harus dimulai dari yang terkecil, yaitu dari diri sendiri, bukan juga dari sang virus.
Tindakan diri sendiri akan sangat menentukan bagaimana nasib covid-19 ini dapat turut "menyemarakkan" Ramadan atau segera enyah sebelum Idul Fitri menyapa.
Artinya, bukan harapan besar yang akan dikumandangkan dalam benak dan tengadah kedua tangan ini, melainkan harapan yang paling bisa diwujudkan meski itu hanya diri sendiri yang dapat merasakannya.
Semoga, kita dapat menjalani hari-hari di bulan Ramadan ini dengan tetap sehat dan semakin cerdas. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya!
Malang, 26-27 April 2020
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H