Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harapan 2 in 1 di Bulan Ramadan 2020

27 April 2020   07:05 Diperbarui: 27 April 2020   07:02 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berdoa. Gambar: Thinkstock via Kompas.com

Namun gambaran tidak jelas ini bisa mengantarkan kita pada suatu harapan, bahwa apa yang sedang kita alami saat ini seyogyanya dapat menghasilkan sekeping harapan. Pergi dan bertahan.

Pergilah bencana dan bertahanlah hikmahnya. Setiap bencana pasti ingin dihilangkan. Jika terlalu besar, maka harus dihindari, dicegah, hingga mau tak mau dihadapi. Tujuannya sama, kita harus jauh dari bencana.

Namun, harapan itu tak sama dengan keberadaan hikmah. Kita pasti akan menemukan hikmah di balik bencana; di balik kesedihan yang tak terduga. Itulah yang membuat kita berharap dapat memperolehnya dan mempertahankannya.

Bencana juga akan menghadirkan harapan-harapan yang berbeda. Walau yang sebenarnya diharapkan seharusnya sama, baik saat tak ada bencana maupun saat tertimpa bencana.

Mengharapkan satu hal untuk dapat mengarungi kehidupan dengan dua hal. Itulah yang membuat harapan ini disebut 2 in 1.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ketika bencana terjadi, harapan ini semakin kuat dan menjadi pintu pertama yang ingin ditemui dibandingkan pintu-pintu lain. Kesehatan.

Harapan yang paling besar ketika bencana terjadi dan sedang berada di momen yang seharusnya dapat dirayakan--Ramadan dan peringatan agama lainnya--dengan kesenangan adalah tetaplah sehat. Ketika tubuh sehat, bencana ini akan dapat dihadapi dengan ketegaran. Bahkan, bisa saja tanpa penyesalan.

Ketika tubuh sehat menjadi harapan pertama dan utama, maka dua harapan yang selanjutnya akan mengiringi. Dapat beraktivitas dan beribadah dengan lancar serta lebih ikhlas.

Tubuh yang sehat pasti akan memperlancar aktivitas yang dibutuhkan. Jika seorang pekerja, bekerja setiap hari walau sedang terjadi bencana tetap akan lancar walau hasilnya mungkin tak semirip di masa sebelumnya. Gaji.

Begitu pula dengan beribadah. Ketika terjadi bencana seperti ini memang beribadah terasa sangat berat. Bukan karena malas atau perasaan lainnya, melainkan rasa yang tak biasa akibat tak bisa lagi beribadah bersama umat seagama.

Namun, bukan berarti ini akan membuat kita mangkir dari ibadah yang harus dijalankan. Justru pada momen segenting ini, beribadah akan sangat membantu mental kita untuk lebih kuat dan tetap rileks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun