Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetap di Rumah, Ngaji pun Jalan Terus!

24 April 2020   08:46 Diperbarui: 24 April 2020   08:49 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dicontohkan dari ilustrasi di atas yang memperlihatkan bagaimana proses ngaji dapat berlangsung dengan Zoom atau aplikasi serupa. Memang, Zoom dirumorkan banyak menjadi awal permasalahan pada penggunanya, seperti peretasan termasuk zoomboombing.

Baca juga: Zoom, Antara Dibutuhkan dan Ditakuti (Yupiter Gulo)

Namun, keberadaan Zoom tetap dapat digunakan untuk kebaikan, seperti ngaji. Menariknya, saat ngaji secara online sudah marak banyak diterapkan, nyatanya ada pula yang masih ngaji secara konvensional atau bertatap muka.

Ilustrasi mengaji secara konvensional (tatap muka). | Gambar: REUTERS via IBTimes.co.uk
Ilustrasi mengaji secara konvensional (tatap muka). | Gambar: REUTERS via IBTimes.co.uk
Hal ini awalnya cukup dipertanyakan, karena tentu faktor keamanan harus diperhitungkan pula. Namun, menurut pernyataan salah seorang yang mengaku masih mengadakan bimbingan ngaji secara tatap muka, hal ini tetap diiringi dengan persyaratan ketat.

Yaitu, peserta yang datang dibatasi ataupun dikenakan sistem bergilir. Ini yang kemudian membuat ada ide bahwa hal ini juga seharusnya bisa dilakukan secara online.

Artinya, ketika rumor keamanan menggunakan Zoom menyeruak, kita masih bisa menggunakan aplikasi yang sudah terpercaya dan tidak perlu khawatir dengan adanya keterbatasan terhadap jumlah peserta atau orang yang dapat dilibatkan dalam interaksi video call tersebut.

Kita masih bisa menggunakan akses tersebut dari WhatsApp yang memiliki fitur video call, walau hanya maksimal 4 akun (1 hosted, 3 invited) yang terlibat. Melalui aplikasi semacam itu, kita bisa mengolaborasikan cara konvensional dengan cara masa kini dalam satu kesempatan.

Kita tetap belajar budaya antri yang seringkali dibiasakan dalam metode konvensional dengan belajar praktis yang selalu ditawarkan oleh teknologi digital.

Ketika pandemi ini masih memaksa kita untuk tetap di rumah, jangan biarkan kegiatan sehari-hari kita termasuk belajar ngaji dapat terputus. Begitu pula dalam hal pemilihan aplikasi yang dapat digunakan, juga jangan lupakan faktor kepercayaan dan keamanan yang sudah dikenali.

Jika sudah ada yang dapat dikuasai serta sudah terpercaya, mengapa harus mencoba hal baru yang belum tentu mudah dikuasai? Lagipula, jangan gampang menggunakan hal baru karena faktor ikut-ikutan tren belaka. Coba pelajari terlebih dahulu seluk-beluknya, baru gunakan dengan tepat.

Jadi, selamat ngaji dari rumah! Semoga berkah, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun