Kisah semacam ini sering dialami oleh mereka yang bekerja di dunia kesenian, khususnya di seni tulis dan lukis. Namun, masyarakat tak pernah menyadari bahwa mereka selalu bekerja meski terlihat di rumah saja. Bahkan, masyarakat juga mungkin tak menyadari bahwa peran mereka sangat besar terhadap negeri ini selayaknya para pekerja lain yang juga sudah pantas membayar pajak.
Meski mereka jarang terendus pendapatannya, namun sebenarnya mereka juga bisa berbicara banyak soal kesejahteraan. Hanya, yang paling penting dalam proses kreatif mereka adalah hasil karya yang dapat diketahui oleh orang lain, sedangkan pendapatan seharusnya tak perlu ada yang tahu.
Seseorang yang bisa dihargai tidak lagi hanya ketika orang itu mengenakan seragam warna khaki atau batik biru, melainkan juga orang-orang yang hanya keluar dengan celana training dan kaos oblong yang sesekali ditambal dengan jaket ketika malam lebih dingin dari biasanya.
Jadi, sebelum ada kebijakan work from home, sebenarnya sudah banyak orang yang bekerja di rumah. Karena mereka memang sudah tidak lagi butuh kantor atau keluar dari rumah untuk berkreasi. Di rumah saja mereka sudah dapat memberikan manfaat kepada orang lain, dan tentunya mengumpulkan pundi-pundi untuk tabungan masa depan.
Selamat bekerja di rumah, rekan-rekan kreatif!
Malang, 6-7 April 2020
Deddy Husein S.
Baca artikel lainnya:
Coba Tengok Mereka Yang Tidak WFH