Jarang sekali kita melihat pemilik burung peliharaan sedang mengelus-elus burung peliharaannya, kecuali jika burung itu berukuran cukup besar, seperti Kakatua dan Elang.Â
Hal ini yang membuat pemilik burung harus memiliki kepekaan yang sedikit berbeda walau tidak bisa dikatakan lebih baik dibandingkan pemelihara kucing maupun anjing.
Biasanya penyuka burung lebih paham simbol-simbol perasaan yang tidak begitu jelas. Ini yang membuat mereka bisa dikatakan memiliki kepekaan yang baik. Jika ingin memiliki pasangan yang peka dengan kode-kode, bisa tuh mencari yang penyuka burung. Hehehe.
Karakter kedua adalah mandiri. Biasanya penyuka burung cenderung ingin hidup mandiri sebelum memiliki sesuatu. Hal ini tak mengherankan jika kita melihat bahwa burung-burung yang dipelihara dewasa ini tidak mudah untuk didapatkan tanpa penebusan harga.
Hal ini berbeda dengan penyuka anjing, apalagi kucing. Karena kita dapat memiliki hewan peliharaan tersebut secara warisan, mengingat rentang hidup mereka biasanya lebih panjang dibandingkan burung.
Begitu pula secara reproduksi, mereka memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dibandingkan burung. Itulah yang membuat secara karakter, penyuka burung biasanya harus mandiri dan terbiasa dengan kesulitan dalam mewujudkan keinginannya.
Karakter ketiga yang bisa dikatakan istimewa adalah keriangan di balik ketenangan. Sebenarnya sama seperti penyuka kucing yang biasanya terlihat lucu dan kekanakan ketika berinteraksi dengan kucing. Namun, penyuka burung lebih dewasa walaupun menyukai keriangan.
Hal ini diperkuat dengan fakta kepemilikan burung masa kini yang didominasi oleh burung-burung "cerewet" seperti Lovebird. Mereka yang memiliki burung-burung tersebut akan cenderung suka keriangan, meski tidak harus mereka yang terlibat. Hm.., mulai sedikit mencurigakan, namun jangan berpikir aneh-aneh, ya!
Karakter terakhir adalah mengagungkan nilai/prestise. Hal ini bisa saja dikarenakan faktor mandiri. Kita yang sudah berpeluh dalam proses, pada akhirnya ingin menunjukkan hasil dan mengagungkan hal tersebut. Tidak sepenuhnya buruk, namun hal ini juga perlu kebijaksanaan, ya!
Hewan selanjutnya yang tak kalah sering dipelihara dan disukai adalah ikan. Iya, iwak. Tapi bukan iwak peyek, ya!