Berikan mereka tugas yang berbeda untuk mengasah mentalitas. Misalnya dengan menggambar sandi lalu diminta untuk menjelaskan apa arti dari sandi tersebut.Â
Biasanya anak-anak yang cenderung pendiam dan tertutup akan lebih cakap dengan tes semacam itu. Walau mereka biasanya juga cukup takut ketika harus berbicara di depan banyak orang.
Namun cara yang demikian masih lebih manusiawi dibandingkan harus berjalan dengan membawa wadah nasi selamatan lalu diisi beragam jajan yang kemudian dibawa keliling jalanan kota seperti pawai. Ada anak-anak yang tidak menyukai hal itu dan cenderung shock dengan pengalaman tersebut.
Begitu pula dalam hal menelusuri sungai. Meski ada misi membersihkan sungai dan penanaman visi bahwa membuang sampah akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan ekologi perairan.Â
Namun hal itu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan seperti petugas kebersihan kota yang sudah profesional dan berjam terbang tinggi dalam menghadapi kotornya sungai di negeri ini.
Para remaja itu pasti memiliki banyak kekurangan. Seperti penulis yang memiliki kekurangan di pernafasan, maka seandainya melalui terowongan sungai yang lembap itu belum tentu penulis dapat bernafas dengan selamat.
Begitu pula jika ada remaja-remaja yang memiliki ketakutan atau traumatis dengan kegelapan, maka bisa saja dia mengalami kepanikan yang berlebihan, dan itu sudah pasti tidak bisa diajak melalui rintangan itu seperti yang lainnya.
Buktinya, di kehidupan kita masih ada orang-orang yang takut tidur di ruang yang gelap, yang mana bagi orang lain itu adalah pemandangan biasa. Tapi bagi mereka yang memiliki ketakutan itu, itu adalah hal yang serius.
Artinya, inilah yang perlu dipahami oleh para pendidik dan pembina Pramuka di masa kini. Jangan lagi seperti orang di masa lalu yang semuanya ingin menanamkan sifat militan.
Indonesia masa kini bukanlah Indonesia di masa lalu yang masih harus berjuang mempertahankan negaranya dengan nyawa. Indonesia masa kini dapat dijaga dengan kehebatan intelektualitas tanpa harus menyetorkan ketakutan hingga nyawa melayang.