Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kita yang Sulit Melepas Napas Konservatif dalam Dunia Pendidikan dan Pramuka

22 Februari 2020   16:07 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:59 3098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan susur sungai di Sleman Yogyakarta memakan korban. | Sumber gambar: Kompas.com

Inilah yang menarik dari Pramuka. Membuat kita secara alamiah terpanggil untuk berangkat ke sekolah tanpa perlu disuruh atau diingatkan oleh ibu kita. Artinya, Pramuka itu menyenangkan.

Namun, semakin ke sini, Pramuka menjadi kegiatan yang tidak menarik. Karena, dalam beberapa waktu terakhir kita disuguhi berita-berita menyedihkan dari kegiatan Pramuka. 

Dari adanya kabar bahwa mereka harus makan makanan yang tak layak dimakan (berita ada di akhir tulisan), hingga harus melakukan penjelajahan ke medan yang berat.

Salah satunya adalah menelusuri sungai, seperti yang terjadi pada kegiatan Pramuka di SMPN 1 Turi. Mereka yang melakukan kegiatan semacam itu biasanya untuk menjalankan beragam misi. 

Seperti hal yang biasa terjadi di Pramuka, bahwa kegiatan mereka selalu ada misi dan biasanya nanti misi itu akan menggambarkan pesan dan kesan kepada mereka yang telah mengikutinya.

Namun, bagaimana jika misi itu justru tidak menarik bagi yang melakukannya?

Hal ini juga pernah penulis saksikan di kota asal, ketika masih tinggal di rumah lama yang berdekatan dengan sungai yang berukuran sedang. Pada suatu siang, penulis pernah melihat serombongan remaja seusia penulis melakukan penelusuran di sungai di belakang rumah penulis.

Ilustrasi outbond Pramuka. | Sumber gambar: Locita.co
Ilustrasi outbond Pramuka. | Sumber gambar: Locita.co
Beruntung, sungai saat itu sedang hanya seukuran betis karena musim kemarau. Bahkan di beberapa sisi hanya sedalam mata kaki. Jadi, masih aman. Hanya, ada yang tidak aman bagi mereka, yaitu ketika perjalanannya mencapai bidang bawah jalan raya atau terowongan sungai.

Meski penulis tak pernah berada di tempat itu, namun penulis yakin bahwa tempat itu adalah yang paling menakutkan. 

Selain kita tidak tahu seberapa dalamnya sisi tersebut, kita juga harus sadar bahwa terowongan itu memiliki luas sekitar dua bus "Harapan Jaya" dan dua sepeda motor yang berada di titik yang sama. 

Belum lagi dihitung dengan luas trotoar yang dapat memuat dua orang -segala ukuran- yang berjalan bergandengan tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun