Inilah yang menarik dari Pramuka. Membuat kita secara alamiah terpanggil untuk berangkat ke sekolah tanpa perlu disuruh atau diingatkan oleh ibu kita. Artinya, Pramuka itu menyenangkan.
Namun, semakin ke sini, Pramuka menjadi kegiatan yang tidak menarik. Karena, dalam beberapa waktu terakhir kita disuguhi berita-berita menyedihkan dari kegiatan Pramuka.Â
Dari adanya kabar bahwa mereka harus makan makanan yang tak layak dimakan (berita ada di akhir tulisan), hingga harus melakukan penjelajahan ke medan yang berat.
Salah satunya adalah menelusuri sungai, seperti yang terjadi pada kegiatan Pramuka di SMPN 1 Turi. Mereka yang melakukan kegiatan semacam itu biasanya untuk menjalankan beragam misi.Â
Seperti hal yang biasa terjadi di Pramuka, bahwa kegiatan mereka selalu ada misi dan biasanya nanti misi itu akan menggambarkan pesan dan kesan kepada mereka yang telah mengikutinya.
Namun, bagaimana jika misi itu justru tidak menarik bagi yang melakukannya?
Hal ini juga pernah penulis saksikan di kota asal, ketika masih tinggal di rumah lama yang berdekatan dengan sungai yang berukuran sedang. Pada suatu siang, penulis pernah melihat serombongan remaja seusia penulis melakukan penelusuran di sungai di belakang rumah penulis.
Beruntung, sungai saat itu sedang hanya seukuran betis karena musim kemarau. Bahkan di beberapa sisi hanya sedalam mata kaki. Jadi, masih aman. Hanya, ada yang tidak aman bagi mereka, yaitu ketika perjalanannya mencapai bidang bawah jalan raya atau terowongan sungai.
Meski penulis tak pernah berada di tempat itu, namun penulis yakin bahwa tempat itu adalah yang paling menakutkan.Â
Selain kita tidak tahu seberapa dalamnya sisi tersebut, kita juga harus sadar bahwa terowongan itu memiliki luas sekitar dua bus "Harapan Jaya" dan dua sepeda motor yang berada di titik yang sama.Â
Belum lagi dihitung dengan luas trotoar yang dapat memuat dua orang -segala ukuran- yang berjalan bergandengan tangan.