Sebenarnya kolaborasi Pep dan CR7 akan sangat menarik. Namun, hal ini akan mempertaruhkan pengorbanan besar bagi keduanya untuk membuat Juventus semakin berjaya.
Guardiola diprediksi memang dapat membantu CR7 meraih harapan memenangkan juara sebanyak mungkin bersama Juventus sebelum pensiun. Begitu pula CR7 yang diprediksi dapat memuluskan misi Pep untuk menjadi pelatih terbaik di dunia yang semakin tak terbantahkan.
Namun, akankah kesuksesan itu dapat diraih secara cepat dan bertahan lama?
Bisa saja tidak. Karena, Pep bukan pelatih yang mampu langsung dominan di segala kompetisi. Filosofi Pep juga akan menemui kejenuhan, seperti era Barcelona di masa akhir kepelatihannya, dan di musim ketiganya (2019/20) bersama Manchester City yang mulai keteteran.
Itulah yang patut dimengerti oleh Juventus dan publik penikmat bola. Kehebatan Guardiola tak selamanya dapat dinikmati. Meski kehadirannya di Serie A diprediksi akan membuat Italia semakin naik pamor.
Begitu pula bagi Juventus. Kehadirannya di Turin juga akan membuat karir pemain-pemain seperti Paulo Dybala dan Juan Cuadrado pasti terselamatkan. Mereka butuh sosok jenius seperti Pep untuk mengembangkan kapasitas mereka.
Khususnya Dybala, dirinya pasti akan memilik peluang menjadi calon peraih Ballon d'Or di masa depan, jika dilatih Guardiola. Jadi, akankah Juventus benar-benar akan mendaratkan Pep Guardiola?
Malang, 14 Februari 2020
Deddy Husein S.
Berita terkait:
Gilabola.com, Goal.com 1, Goal.com 2, Bola.Tempo.com, CNNIndonesia.com. Bleacherreport.com.