Dukungan pun terus mengalir, baik dari internal klub maupun dari berbagai pihak, dan itu membuat upaya keras Mihajlovic untuk menang dari leukemia semakin terbuka lebar.
Pasca vonis di bulan Juli 2019 lalu, kini Mihajlovic perlu menjaga kondisinya untuk tetap bagus. Dirinya juga masih cukup sering berjumpa dengan para pemainnya dan media massa, meski setiap saat harus menjalani program kemoterapi.
Upayanya itu membuat publik dan orang-orang di sekitarnya perlu tahu bahwa pelaku sepak bola juga masih manusia biasa.Â
Di balik kebiasaan mereka yang dekat dengan dunia olahraga, tidak serta-merta menutup kemungkinan juga dapat mengalami hal-hal yang kurang bagus di kesehatannya.
Ibaratnya penyakit dan kesehatan adalah dua sisi koin yang saling melekat di dalam tubuh manusia. Mereka dapat berada di setiap tubuh tanpa peduli siapa orang itu dan apa hobinya.
Kini, kita hanya perlu berharap Sinisa dapat memenangkan pertandingan sengitnya melawan leukemia dan kembali ke tepi lapangan sebagai salah satu pelatih tangguh di Serie A. Semoga!
Malang, 6 Januari 2020
Deddy Husein S.
Berita terkait:
Forbes.com, Detik.com, Cnnindonesia.com, Tempo.co 1, Kompas.com, Tempo.co 2.
Artikel terkait:
Arnold Adoe (Kompasiana) dan Bobby (Kompasiana).