Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bambang Pamungkas Mengajak Kita Hidup Cerdas

18 Desember 2019   13:49 Diperbarui: 19 Desember 2019   04:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bambang Pamungkas yang kembali ke periode ketiga bersama Persija di tahun 2015-2019. (Idea.grid.id)

Bagi beberapa orang akan menganggap judul ini berlebihan, apalagi jika orang-orang tersebut tidak mengenali Bambang Pamungkas. 

Benarkah? Jika berpatokan pada ibu saya yang mengenal dan juga mengagumi sosok Bambang Pamungkas, maka saya cukup sangsi bahwa masih ada orang-orang yang tidak mengenal Bambang Pamungkas.

Pertama, karena namanya sangat familiar di lidah dan telinga orang Jawa. Saya tidak ingin menyebut nama ini katrok atau ndeso. Tapi dengan nama yang familiar, dia akan mudah dikenal dan diingat, setidaknya di Jawa. Namun pada nyatanya, namanya juga dapat dikenal hingga ke Asia dan dunia.

Kedua, karena dia adalah pemain bola. Tidak berlebihan jika salah satu profesi yang dapat menghadirkan ketenaran adalah sepak bola. 

Apalagi bagi laki-laki, sepak bola adalah surga. Dapat menghadirkan kesenangan, karena itu hobi, juga dapat menghadirkan relasi dan uang yang "cukup cepat". Melalui profesi ini, Bepe -sapaan akrabnya- mendapatkan peluang untuk dikenal masyarakat.

Ketiga, karena dia adalah pemain Persija. Meski Persija minim prestasi pasca juara Liga Indonesia tahun 2001, namun secara popularitas, Persija tetap patut dianggap luar biasa. Inilah yang membuat nama Bepe semakin besar dan bahkan diidentikkan dengan Persija. Alasan saya menyukai Persija juga karena Bepe.

Bepe bukanlah pemain asal Jakarta, tapi dia dapat membuktikan dirinya sebagai pemain yang dapat bertahan di sana, berprestasi di sana, dan menjalankan karirnya sesuai dengan profesionalisme yang dijunjung. 

Itulah kenapa menjadi penggemar Persija juga tidak harus orang Jakarta ataupun merantau di Jakarta. Saya yang belum pernah ke Jakarta juga tetap merasa berhak untuk menyukai Persija.

Alasannya sederhana -selain karena Bepe, yaitu klub yang identik berwarna oranye itu adalah klub ibukota. Artinya, (bagi saya) simbol persatuan sepak bola di Indonesia selain tersemat di jersey merah berlambang Garuda, maka simbol itu adalah Persija. 

Hal ini juga untuk menjawab kegelisahan saya ketika itu (SMP) melihat beberapa argumentasi dari teman-teman saya yang kebanyakan mendukung klub sepak bola sebagai representasi semangat kedaerahan. "Jika kamu orang Jatim ya harus mendukung Persebaya bukan yang lain," contoh sederhananya begitu.

Sebagai orang yang blasteran suku/ras seperti saya, saya merasa itu tidak perlu. Kita hanya perlu wadah persatuan yang menerima perbedaan dari segi apapun dan dalam lingkup yang lebih besar selain timnas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun