Hal ini juga seperti cabor lain, yang mana perlu penantian panjang untuk menuntaskan dahaga juara atau medali emas di Sea Games. Seperti duet ganda campuran badminton Indonesia yang mampu meraih medali emas melalui perjuangan Praveen Jordan dan Melati Oktavianti. Atau duet yang harus menunggu penantian sangat lama untuk merasakan emas di Sea Games, yaitu Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Mereka mengajak kita untuk melihat perjuangan dan proses. Jika biasanya kita melihat ganda putri masih terseok-seok di setiap turnamen badminton dunia, maka kali ini kita diajak untuk optimis dan akhirnya berbuah manis. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menggenggam emas Sea Games 2019!
Begitu pula dengan cabor lainnya yang tak kalah seru dan uniknya digelar di hari yang sama dengan laga final sepak bola putra. Yaitu, pertandingan final voli putra antara tuan rumah Filipina melawan Indonesia.
Perlu diketahui bahwa rekam jejak Indonesia di cabor ini juga tidaklah istimewa. Bahkan sekitar satu dekade, Indonesia tidak melihat medali emas disumbangkan oleh tim voli putra. Namun, kali ini Indonesia dapat menunjukkan kapasitasnya yang berbeda dari masa lalu.
Bersama pemain-pemain yang telah diajak bertanding melawan tim-tim besar di Asia, membuat Putu Randu dkk bisa mengatasi tekanan di partai puncak. Apalagi lawannya adalah tuan rumah, maka tekanan akan sangat besar untuk timnas Indonesia selain target "buka puasa" medali emas.
Li Qiujiang terlihat bagus. Gestur dan komunikasinya dapat memperlihatkan keyakinannya terhadap skuad asuhannya. Termasuk pilihan pemain yang terlihat tepat. Pergantian libero dari Bastian ke Raka adalah salah satu buktinya.
Di sini taktik yang diterapkan Mr.Melalui perjuangan straight game alias 3 set saja, Indonesia akhirnya menuntaskan perlawanan Abdilla dkk dengan skor 21/25, 25/27, dan 17/25. Indonesia pun berpesta di cabor voli putra. Mereka juga yang diyakini penulis menjadi daya tawar bagi masyarakat atas kekalahan tim Indonesia di cabor sepak bola putra.
Setidaknya, kita tahu bahwa Indonesia masih memiliki kualitas di pentas olahraga. Bahkan, dengan gestur yang dimiliki para pemain voli putra Indonesia, kita juga tahu bahwa kunci untuk menang dan juara adalah percaya diri dan fokus. Jika dua hal ini dapat dikelola dengan baik, termasuk oleh pelatihnya, maka emas akan hadir di genggaman.
Jadi, selamat Indonesia! Meski kita tak juara umum, kita tetaplah bangga dan perlu untuk merayakannya. Terima kasih para atlet Sea Games 2019! Perjuangan kalian akan dikenang dan dilanjutkan. Semoga!
Malang, 11-12-2019
Deddy Husein S.
Berita terkait: