Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arogansi Park Hang-seo Selaras dengan Keberhasilannya Mengalahkan Timnas Indonesia

10 Desember 2019   22:24 Diperbarui: 10 Desember 2019   23:49 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ada satu hal yang perlu dikritisi dari permainan Vietnam, namun sebenarnya itu juga menjadi bagian dari taktik mereka. Yaitu, taktik non-teknis. Mereka mencoba mencari keuntungan dengan mudah jatuh ketika mendapatkan pressure dari pemain Indonesia, dan itu sangat menguntungkan Vietnam. Karena, dalam beberapa kesempatan dapat membuahkan tendangan bebas yang dua diantaranya menjadi gol untuk Vietnam.

Penulis menduga bahwa ini adalah taktik non-teknis yang disiapkan oleh Park Hang-seo yang kali ini lebih menghargai permainan timnas Indonesia dan jauh lebih siap untuk rematch dengan Indra Sjafri. Apakah ini sah?

Selama wasit gagal menemukan taktik ini sebagai trik untuk mencari keuntungan, maka apa yang dilakukan Vietnam sah. Termasuk apa yang dilakukan salah satu pemain Vietnam yang mencederai Evan Dimas. Meski Evan harus benar-benar kesakitan dan wasit tidak berhasil melihat kejadiannya secara jeli, maka apa yang dilakukan Vietnam juga sah.

Namun, kamera tidak bisa dibohongi. Untuk itulah, mengapa di persepakbolaan modern saat ini VAR diberlakukan. Karena, wasit dapat luput dari kejadian, sedangkan VAR tidak bisa dikelabui. Sayangnya di gelaran Sea Games 2019, VAR belum berlaku di cabang sepak bola. Sungguh menyedihkan.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Indra Sjafri memiliki pengalaman bagus di timnas junior. (Indosport.com)
Indra Sjafri memiliki pengalaman bagus di timnas junior. (Indosport.com)
Indonesia dengan Indra Sjafri sangat diyakini sudah belajar dari kekalahannya di fase grup melawan Vietnam. Namun, sayangnya Park Hang-seo dan Vietnam juga belajar dari laga tersebut. Sehingga, Indonesia harus dengan berat hati mengakui keunggulan lawan.

Dari kekalahan ini, harapannya Indra Sjafri maupun calon-calon pelatih Indonesia di Sea Games selanjutnya ataupun di turnamen lainnya dapat belajar. Apa yang dipelajari? Yaitu mempersiapkan taktik secara komplit, baik teknis maupun non-teknis.

Selain itu, jangan selalu berpatokan pada hasil kemenangan untuk mencari kunci kelebihan dari permainan tim sendiri, namun juga melihat sisi kelebihan lawan meski lawan mengalami kekalahan. Ini yang sebenarnya dilakukan oleh Vietnam.

Ketika mereka melihat Indonesia mampu unggul terlebih dahulu di laga fase grup, di situlah mereka menaruh perhatian. Mereka berupaya untuk tak mengulangi situasi serupa. Selain itu, Park Hang-seo yang kali ini semakin terlihat arogan ternyata mengajak timnya bermain seolah bukan tim unggulan yang dijagokan untuk menang mudah. Hal ini terlihat dari skema permainan mereka yang lebih oportunis dibandingkan timnas Indonesia yang berupaya memegang kendali.

Seolah, kita diajarkan oleh Park Hang-seo cara bermain yang benar dengan taktik yang sebenarnya dilakukan oleh Indonesia di pertemuan pertama. Seolah lagi, kita ditunjukkan partai rematch yang saling bertukar peran. Jika di laga pertama, Vietnam mampu mendikte permainan Indonesia. Sedangkan di laga kedua atau laga pamungkas di Sea Games cabor sepak bola putra ini, Vietnam lebih memilih untuk menunggu aksi para pemain Indonesia dalam mengkreasi serangan.

Park Hang-seo juga bisa tersenyum loh. (Bolalob.com)
Park Hang-seo juga bisa tersenyum loh. (Bolalob.com)
Dari sini, penulis secara pribadi memaafkan arogansi dari Park Hang-seo meski sangat menyakiti mata para penonton Indonesia. Karena, di balik arogansinya, dia sebenarnya menaruh respek terhadap kualitas permainan Indonesia. Dia sudah tidak lagi meremehkan kemampuan taktik dari Indra Sjafri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun