Peningkatan kualitas infrastruktur juga diharapkan tidak diiringi dengan kesulitan dalam proses penggunaannya (birokrasi dan administrasi). Karena, dengan prosedur yang tidak terlalu sulit akan membuat asa dan semangat penggiat seni tidak terlalu terbentur-bentur. Meski, mereka (para seniman) juga diharapkan mampu beradaptasi dengan proses penggunaan gedung itu sebagaimana mestinya.
Harapannya ada pementasan-pementasan selanjutnya dari CAKTEMA, MASTER, dan lainnya di Gajayana dan membuat masyarakat Malang tidak hanya memburu tiket film di bioskop setiap weekend, melainkan juga memburu tiket-tiket pentas teater yang kini tak hanya berada di tempat-tempat yang terlihat eksklusif seperti kampus-kampus.
Karena, sesungguhnya para penggiat teater itu juga ingin ditonton dan mereka juga ingin dekat dengan masyarakat. Supaya pertunjukannya tidak hanya sekadar memberikan pesan "angin lalu" -tidak sepenuhnya menjangkau masyarakat. Namun, juga menancapkan pesan tersebut sesuai dengan harapan mulia para penggiat teater tersebut.
Jika proses "pembabatan" diri dari Gajayana sukses terlaksana, maka tidak akan sulit bagi Malang untuk menjadi tuan rumah bagi pertunjukan seni teater dari kota-kota lain yang ingin memperkenalkan dirinya ke masyarakat Malang. Sehingga, tali silaturahmi antar teater di seluruh penjuru Indonesia juga dapat tercipta di Malang.
Begitu pula dalam hal sosialisasi (lagi) terhadap seni teater ke masyarakat, akan lebih baik jika terjadi di Gajayana. Karena, seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa Gajayana menjadi harapan yang bagus untuk membuat seni teater tak seolah terlihat eksklusif. Masyarakat Malang harus benar-benar tahu teater dan tak lagi berstereotip aneh-aneh terhadap teater.
Selain itu, dengan pertunjukan terbaru di Gajayana yang dipersembahkan oleh MASTER juga membuat masyarakat perlu mengetahui bahwa Malang masih sanggup menumbuhkan penggiat teater baru selain komunitas-komunitas lama yang sudah berupaya untuk bangun dari tidur panjangnya.
Jadi, mari kita ucapkan selamat kepada MASTER (penggiat teater/seni), Gajayana (infrastruktur), dan Malang (rumah berkesenian para pengkarya). Semoga kita dapat berjumpa lagi dengan pertunjukan teater dan seni menarik lainnya di Gajayana, segera!
Malang, 24-25 dan 28 November 2019
Deddy Husein S.
Bacaan terkait:
Goodnewsfromindonesia.id, Kompasiana.com, Malangtimes.com, Malangkota.go.id.