Suatu hal yang kemudian membuat saya tiga langkah kian dekat dengan Kompasiana. Jujur saja, saya tak memungkiri bahwa saya membutuhkan kepercayaan diri agar saya dapat bangkit dari masa-masa kelam saya beberapa waktu sebelumnya, dan itu -kebersamaan dengan Kompasiana- yang membuat saya masih dapat menghirup oksigen yang sama dengan kalian. Artinya, keberadaan Kompasiana bagi saya adalah hint terhadap puzzle di kehidupan saya.
Seandainya saya tidak berani berkenalan dengan Kompasiana dan tidak berani mengikuti segala tantangan yang disediakan oleh Kompasiana, mungkin saya sudah menamatkan diri saya sebagai manusia yang berakal. Di zaman seperti saat ini, menemukan wadah untuk berekspresi tanpa begitu menyiksa diri adalah suatu hal yang langka. Inilah yang membuat saya beruntung dapat menemukan Kompasiana.
Artinya, Kompasiana sangat mengapresiasi terhadap kritik dan saran dari Kompasianers (sebutan "penduduk" Kompasiana). Suatu hal yang langka, karena dewasa ini mengapresiasi kritik dan saran seperti menemukan jarum di tumpukkan jerami. Susah!
Mana ada orang yang mengkritik dan memberikan saran lalu diberikan hadiah? Biasanya yang diberikan hadiah adalah mereka yang sudah memberikan "pertunjukkan". Sehingga, saya berpikir bahwa Kompasiana ingin terus maju, sehingga mereka tidak gentar dengan kritik-saran dan juga mengapresiasinya dengan cindera-mata berupa kaos "Beyond Blogging" tersebut. Keren!
Lalu, apa langkah kelima saya bersama Kompasiana?
Bahkan, secara rata-rata per bulan, saya masih mampu menghasilkan tulisan separuh dari jumlah hari dalam satu bulan (belasan artikel). Artinya, saya masih memiliki peluang untuk tetap bersama Kompasiana. Namun, semakin ke sini, saya tidak lagi hanya berpikir soal berapa jumlah artikel yang dapat saya unggah, melainkan seberapa tepat tulisan saya untuk diunggah di Kompasiana.
Apakah analogi ini tepat? Silakan dikomentari di kolom komentar, ya!
Beranjak ke langkah keenam saya bersama Kompasiana. Di sini terdapat suatu hal yang mungkin tidak begitu terlihat di segala tulisan saya yang terunggah di Kompasiana. Yaitu, keterlibatan saya sebagai anggota Komalku Raya yang merupakan salah satu komunitas di bidang kepenulisan.