Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Berharap yang Terbaik untuk Perubahan Skuad Timnas Indonesia

30 September 2019   13:53 Diperbarui: 1 Oktober 2019   11:51 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad timnas Indonesia saat melakoni dua laga awal Pra-kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. | Sumber: instagram.com/officialpssi

Sudah tersiar kabar (26/9) jika tim pelatih Timnas Indonesia mengeluarkan daftar pemain yang akan dibawa untuk bertanding melawan Uni Emirat Arab (UAE) dan Vietnam. Ada beberapa nama baru maupun nama-nama yang pernah membela timnas Indonesia namun sempat tidak dipanggil, khususnya di dua laga sebelumnya.

Daftar pemain tersebut adalah sebagai berikut:

  • Kiper: Andritany Ardhiyasa, Wawan Hendrawan, Muhammad Ridho.
  • Belakang: Ricky Fajrin, Hansamu Yama, Yanto Basna, Manahati Lestusen, Putu Gede, Novri Setiawan, Abduh Lestaluhu, Rezaldi Hehanusa.
  • Tengah: Andik Vermansah, Evan Dimas, Arthur Bonai, Stefano Lilipaly, Zulfiandi, Riko Simanjuntak, Hanif Sjahbandi, Dendi Santoso, Bayu Pradana, Wawan Febrianto, Saddil Ramdani.
  • Depan: Beto Goncalves, Irfan Bachdim, Lerby Eliandri.

Secara garis besar perubahan skuad tersebut sesuai dengan prediksi ataupun juga harapan (penulis). Seperti dipanggilnya Putu Gede, Bayu Pradana, dan Lerby. Ada pertimbangan tertentu yang memang mengharuskan tiga nama ini kembali ada di skuad timnas saat ini.

Pertama, kita perlu full back yang segar dan berani menyerang untuk mendukung penyerangan dengan baik dan itu perlu dihadirkan Putu Gede. Pemain ini cukup dikenal sebagai pemain yang bekerja keras untuk naik dan turun dalam mendukung permainan tim. Usianya yang masih muda juga mendukung hal tersebut.

Yustinus Pae -penghuni posisi tersebut sebelumnya- sebenarnya bagus. Bahkan, dia adalah salah satu pemain yang masih mampu berkonsentrasi dengan baik hingga menit-menit akhir. 

Hal ini dapat dilihat di laga melawan Malaysia (5/9). Hanya, sayangnya timnas saat itu harus takluk dan juga salah satu posisi yang dapat ditembus oleh lawan saat itu adalah bagian kanan pertahanan timnas yang mana itu diisi oleh full back gaek asal Persipura tersebut.

Kedua, kita butuh gelandang bertahan tipikal destroyer. Hal ini sangat penting, karena timnas harus menghadapi tim yang pasti akan berani keluar menyerang, khususnya Uni Emirat Arab. 

Melalui kapasitasnya, mereka pasti akan berupaya mengurung pertahanan Indonesia. Untuk itulah, kita butuh gelandang yang tidak segan untuk menghadang serangan lawan.

Namun, peran ini tentu harus dijalankan oleh pemain yang sangat berpengalaman agar keputusannya tidak sering salah ketika harus menghadapi risiko. 

Nama yang pantas untuk melakukannya memang Bayu Pradana. Posturnya yang juga cukup tinggi menjadi nilai tambah agar kita dapat memotong bola lambung ke tengah lapangan -saat terjadi goal kick.


Sebenarnya di posisi gelandang bertahan ada nama M. Arfan yang dapat dijagokan (oleh penulis) menemani Evan Dimas.

Karena, dengan pengalamannya menggantikan peran Marc Klok di PSM, dia seharusnya tidak perlu kagok untuk menjalankan peran sebagai "pemotong rumput".

Hanya, posturnya yang tidak begitu tinggi membuat dirinya diprediksi akan kesulitan untuk membantu bek-bek tengah timnas dalam berduel bola atas di lini tengah -saat terjadi goal kick atau long passing.

Di pos ini juga timnas membawa Hanif Sjahbandi dan Arthur Bonai. Mereka adalah pemain muda dan bertubuh tinggi besar yang diprediksi akan mengisi posisi gelandang bertahan. Bahkan kedua pemain ini memiliki kemungkinan besar untuk bermain sejak menit pertama dibandingkan Bayu Pradana.

Karena kesegaran fisik mereka dan juga karena pemain yang bertipikal keras seperti Hanif (salah satunya) akan lebih baik dimainkan sejak awal. Agar dirinya dapat bermain lebih siap dalam menghadapi dinamika permainan di lapangan dan hal ini dapat diperlihatkan di laga Arema FC -seperti di laga terakhir melawan PSS.

Ketiga, kita membutuhkan penyerang tinggi dan nama yang dimunculkan adalah Lerby Eliandri. Penyerang asal Borneo FC itu akhirnya kembali mendapatkan kesempatan membela timnas. 

Lerby bisa dikatakan sebagai penyerang langka di Indonesia saat ini. Karena, sudah cukup jarang pemain berpostur tinggi besar di Indonesia akan menjadi striker. 

Kebanyakan mereka akan memilih dua posisi yang memang sangat butuh postur tinggi, yaitu kiper dan bek tengah. Atau kalau ingin sedikit maju, mentoknya di gelandang bertahan.

Bahkan beberapa pemain depan Indonesia yang berpostur tinggi dan awalnya menjadi penyerang, pada akhirnya memilih menjadi bek tengah. Seperti Hamka Hamzah (Arema FC), Indra Kahfi (Bhayangkara FC), dan Jajang Mulyana (Bhayangkara FC). 

Namun, nasib itu sepertinya tidak dimiliki oleh Lerby. Dia tetap menjadi penyerang depan. Bahkan, di Borneo FC dirinya menjadi pemain inti. Sumbangan golnya pun tak sedikit untuk klub asal Kalimantan tersebut.

Patokan ini yang membuat nama Lerby sangat harus dipertimbangkan. Apalagi kebutuhan terhadap penyerang yang tinggi dan dapat diandalkan untuk duel udara sedang diperlukan oleh timnas. 

Karena, ketika pemain mobile seperti Beto sudah dapat dihentikan, maka tidak ada pilihan lain bagi timnas selain harus mencoba lebih pragmatis dan mencoba mengandalkan bola-bola atas.

Ilija Spasojevic sempat menjadi andalan lini depan timnas Indonesia di bawah arahan Luis Milla. (instagram.com/officialpssi)
Ilija Spasojevic sempat menjadi andalan lini depan timnas Indonesia di bawah arahan Luis Milla. (instagram.com/officialpssi)
Awalnya, prediksi terhadap kehadiran penyerang yang akan seratus persen menjadi target man dan untuk disuplai bola atas adalah Ilija Spasojevic. Namun, ternyata pilihan tim pelatih timnas adalah Lerby. 

Mungkin, faktor pengalaman dan kepemilikan leadership membuat Lerby dibutuhkan. Karena, memang timnas tidak hanya membutuhkan pemain-pemain yang tenang di lini belakang, namun juga di lini depan dan jawabannya adalah Lerby.

Lalu, apakah dengan perubahan pemain di timnas ini akan memberikan jaminan pada perbaikan?

Jawabannya tentu masih 50-50. Melawan Vietnam, mungkin akan sengit dan masih bisa disebut sepadan. Namun, sama halnya saat melawan Malaysia. Kita awalnya yakin dapat menang, namun akhirnya kalah tipis. Maka, kini Indonesia harus mampu bermain lebih anti tesis terhadap lawan.

Pertimbangannya adalah mengambil inisiatif terlebih dahulu atau memilih untuk responsif. Jika kita mengambil inisiatif, maka kita harus secara totalitas membawa arus permainan lawan ke gaya kita. 

Tentunya jika sudah demikian, kita perlu keberhasilan dalam "mengakhiri perlawanan" dari tim lawan. 

Cetak gol sebanyak-banyaknya dan kemudian fokus bertahan. Ini adalah cara yang aman, walau sulit. Karena, yang perlu diperhatikan adalah final touch dari pemain-pemain Indonesia saat memiliki peluang bagus.

Namun, juga kita reaktif, maka kita harus selalu menyediakan banyak opsi strategi dan selalu merespon strategi lawan. Di sini komunikasi tim pelatih dengan pemain sangat diperlukan dan tentunya harus ada pemain-pemain yang dapat mewujudkan arahan-arahan genting tersebut.

Melalui pertimbangan itu, sebenarnya ada nama-nama yang disayangkan tak dipanggil lagi, salah satunya adalah Ruben Sanadi. Karena pemain ini cenderung selalu tampil dengan instruksi-instruksi yang temporal (dapat berubah-ubah) dan pemain ini cukup mampu menjalankannya dengan baik.

Meski demikian, perubahan pada skuad ini patut diapresiasi dan tentunya berupaya untuk tetap optimis, bahwa Indonesia masih belum menyerah.

Tanggapan media massa dan Gusti Randa pasca kekalahan di dua laga awal:

Tetap terbang Garudaku! Tetap dongakkan kepalamu menatap langit-langit yang selalu menemani rentangan sayap-sayapmu!

Malang, 27-30 September 2019
Deddy Husein S.

Berita:

Sport.romeltea.com dan Jurnalisbola.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun